BOLMONG – Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setdaprov Sulut, Lukman Lapadengan mewakili Gubernur Olly Dondokambey hadiri Focus Grup Discussion (FGD) terkait pengembangan Kawasan Industri Mongondow (Kimong), Jumat (18/3/2022).
Kegiatan ini digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan tema ‘Kawasan Industri Mongondow (Kimong) sebagai pusat investasi potensial Sulut’.
Dilaksanakan di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Bolmong, FGD ini juga dihadiri beberapa Staf Khusus Gubernur Olly Dondokambey, di antaranya, Gunawan Lombu, Firasat Mokodompit dan Dino Gobel.
Adapun Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow diwakili Asisten II Zainuddin Paputungan, Kepala Bappeda Bolmong Taufik Mokoginta, serta perwakilan SKPD di lingkungan Pemkab Bolmong.
Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setdaprov Sulut, Muhammad Lukman Lapadengan dalam kesempatan ini menyampaikan pesan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
“Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandow, mendukung penuh terlaksananya rencana pembangunan Kimong ini,” ujar Lapadengan.
Dikatakan Lapadengan, Kawasan Industri Bolaang Mongondow ini diyakini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bolaang Mongondow secara khusus dan Sulawesi Utara secara umum.
“Saya yakin pembangunan Kimong ini nantinya akan memberikan multiplayer effect bagi perekonomian di Sulawesi Utara,” kata dia.
Selanjutnya, Lapadengan mengapresiasi Pemkab Bolaang Mongondow yang selalu bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Kolaborasi dan sinergitas antara Pemerintah Bolaang Mongondow dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, harus terus dijaga,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo melalui Asisten II Zainuddin Paputungan mengatakan Kimong ke depan akan menjadi kawasan perekonomian strategis di Sulut.
Untuk itu, dimintakan dukungan semua pihak agar rencana pembangunan Kimong ini dapat terealisasi dengan baik dan mampu merekrut tenaga kerja lokal.
“Ini akan menjadi sumber Pendapat Asli Daerah (PAD), membuka lapangan kerja, meningkatkan ekonomi masyarakat dan masih banyak lagi termasuk masyarakat akan mudah mendapatkan barang yang dihasilkan dari Kimong ini,” ujarnya.
Selain itu, untuk mensukseskan rencana Kimong ini, daerah juga membutuhkan stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
Lanjutnya, Kimong juga nantinya akan memperhatikan semua aspek termasuk lingkungan.
“Terkait dengan limbah pabrik, kita akan berkomitmen memperhatikan lingkungan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, saat ini lahan yang tersedia untuk Kimong ada sekitar 1782 Hektar. Dengan nilai investasi sekitar Rp150 triliun dan mampu membuka lapangan kerja sekira 30 ribu orang. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan