RATAHAN-Masa reses pertama DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), dimanfaatkan warga masyarakat untuk menyampaikan sejumlah aspirasi urgensial. Hal ini sebagaimana yang disuarakan warga di Daerah Pemilihan (Dapil) II dalam reses yang dilakukan anggota DPRD dari PDI-P, Artly Kountur.
Adapun sejumlah persoalan urgen menyakut langkah mitigasi bencana yang perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai. Seperti halnya yang disuarakan warga terkait pembangunan jalan sekaligus jalur evakuasi bencana.
“Berangkat dari bencana yang terjadi, kami sangat berharap ada upaya untuk melakukan mitigasi. Ini untuk mencegah korban jiwa,” ujar salah satu warga.
Selain mitigasi bencana, persoalan pendangkalan sungai Wowasen yang ditenggarai menjadi salah satu penyebab banjir, ikut disuarakan. Warga berharap ada perhatian dari balai Sungai.
Upaya lain juga disuarakan warga terkait penataan kawasan bantaran sungai sebagai destinasi wisata. Hal tersebut untuk menjaga kebersihan dan estetika.
Aspirasi lain juga disuarakan yakni pembangunan tebing sungai Molompar yang mendesak dilakukan. Hal tersebut guna mengamankan kawasan pemukiman warga.
Diluar infrastruktur, masyarakat ikut mempertanyakan soal status Aparat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang masa jabatannya sudah berakhir dan belum ada kejelasan terkait pergantian atau perpanjangan jabatan.
“Ada yang sudah dilakukan pergantian, akan tetapi belum mengantongi Surat Keputusan. Artinya kejelasan terkait pembayaran upah, belum ada,” ujar warga.
Sementara menyikapi semua aspirasi masyarakat, Anggota DPRD yang sekaligus Ketua Komisi I DPRD Mitra, Artly Kountur ikut menegaskan terkait upayanya untuk memperjuangkan.
“Ada beberapa hal urgensial yang harus menjadi perhatian. Lewat reses ini tentunya menjadi wadah untuk kami menampung sekaligus memperjuangkan usulan urgensial untuk dapat ditindak lanjuti. Terutama sial mitigasi bencana dan pembangunan sarana prasarana pendukungnya,” ujar Kountur.
(Marfel Pandaleke)
Tinggalkan Balasan