MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (KPw BI Sulut) menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulut pada Selasa (21/1/2025).
HLM yang dihadiri perwakilan masing-masing daerah di Sulut ini membahas persiapan pengendalian inflasi memasuki bulan ramadhan dan menyambut Idul Fitri tahun 2025.
Kepala Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko mengatakan bahwa secara historis tekanan inflasi pada momen hari besar keagamaan ini akan lebih tinggi.
“Inflasi terutama didorong oleh tekanan inflasi pada komoditas pangan,” ungkap Andry dalam HLM yang juga dihadiri instansi terkait.
Lebih lanjut disampaikannya, ketersediaan pasokan dari luar wilayah menjadi kunci pengendalian inflasi komoditas pangan.
“Kita harapkan pasokan utama yang harus menjadi perhatian Pemda ialah terkait pasokan komoditas bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit,” ungkap Andry.
Ia pun memaparkan, terdapat 5 (lima) aksi yang dapat dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri, yaitu pertama melakukan identifikasi terhadap potensi peningkatan konsumsi.
Kedua, melaksanakan sidak pasar secara berkala. Ketiga, melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Keempat, melakukan kerja sama antar daerah untuk optimalisasi jalur distribusi, dan kelima yakni mencermati perilaku serta karakteristik konsumsi.
Adapun dalam kesempatan itu juga dilaksanakan HLM Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulut. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan