MANADO –  Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengapresiasi program Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Provinsi Sulut dalam pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di Convention Hall ICE BSD Tangerang, Kamis (7/9) hingga Sabtu (9/11).

Menkes Putranto memberikan penghargaan e-Aspirasi Tahun 2019 sebagai pemenang ke-3 Kategori Pengelola Website Tingkat Dinas Kesehatan Provinsi Regional Timur.

Kepala Dinkesda Sulut dr Debie Kalalo melalui Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dr Rima Lolong mengatakan, penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus melakukan terobosan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Bumi Nyiur Melambai.

Dia menjelaskan, lewat pameran HKN, Dinkesda Sulut menonjolkan sejumlah program prioritas salah satunya Sulut Sehat Satu Peta (3SP).

“3SP merupakan program Pemprov Sulut mendukung penuh Kebijakan Satu Peta oleh Presiden Jokowi. 3SP yang tercantum pada Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2019 tersebut, membuat perencanaan pembangunan, kesehatan, penyediaan infrastruktur, penerbitan izin, serta berbagai kebijakan nasional dapat mengacu pada data spasial yang akurat,” terangnya, Minggu (10/11/2019).

Lanjut dia, 3SP merupakan suatu program inovatif yang dilahirkan oleh Kepala Dinkesda Sulut dr Debie Kalalo, dan menjadi salah satu program yang mendapat perhatian pada Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Penguatan Jaringan Informasi Geospasial Nasional Regional Sulawesi, awal Oktober lalu.

“3SP adalah kegiatan integrasi data kesehatan dan data geospasial menjadi salah satu Informasi Geospasial Tematik (IGT) Kesehatan,” ungkapnya.

Rima memaparkan, data yang telah dianalisis, diproses dan dituangkan dalam bentuk Peta Geospasial dengan ketelitian 1:5000. Peta Geospasial ini, kata Rima, pertama untuk tematik kesehatan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pembangunan kesehatan yang lebih presisi dan tepat sasaran.

“Dengan 3SP dapat dilihat profil kesehatan yang meliputi status keluarga sehat, rumah sehat, penyebaran penyakit dan gangguan kesehatan, tempat umum sehat, pariwisata sehat, distribusi kepemilikan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, rumah berisiko bencana, maupun status ekonomi,” tuturnya.

Dia menambahkan, kedepannya, semua orang di Sulawesi Utara akan terpetakan status dan kondisi kesehatannya. “Program Ini adalah program inovasi yang pertama kali di Indonesia,” tandasnya. (rivco tololiu)