RATAHAN- Forum masyarakat Minahasa Tenggara (Mitra) bersatu menggelar demo dengan menduduki Kantor DPRD Rabu (21/2).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas polemik pencopotan foto bupati James Sumendap hingga dugaan kampanye kotak kosong yang dilakukan sekelompok warga dalam iring-iringan bersama Plt Bupati Ronald Kandoli akhir pekan lalu.
Dalam aksi ini, massa mendesak pihak DPRD untuk menggunakan hak angket dalam menyelidiki dugaan kasus pencopotan foto bupati James Sumendap dan dugaan aksi kampanye kotak kosong.
“Kami hadir di sini dengan tegas meminta DPRD menyikapi ini secara serius. Plt bupati telah melanggar Permendagri Nomor 74 Tahun 2014 dan menunjukan sikap tidak netral,” ujar Koordinator Lapangan, Veppy Rambi dalam orasinya sambil membacakan tujuh poin petisi terkait tuntutan pendemo. Selain desakan terhadap pihak DPRD, dalam aksi ini pendemo juga meminta pihak kepolisian msngusut tuntas aksi pencopotan foto bupati yang dianggap melecehkan simbol-simbol negara. “Kami minta gubernur untuk mengevaluasi jabatan Plt ini. Demikian halnya dengan pihak kepolisian dan Panwas untuk bertindak atas dugaan pelangaran yang dilakukannya,” desak Veppy. Massa kemudian meminta perwakilan DPRD untuk ikut serta menandatangani petisi yang diajukan. “Kami memberi waktu satu Minggu bagi DPRD untuk mengambil sikap,” timpalnya.
Menyikapi desakan pendemo, Ketua DPRD Tavif Watuseke, yang menerima langsung aksi tersebut berjanji akan menindaklanjutinya. “Secepatnya ini akan berproses,” terangnya. Usai menyampaikan tuntutannya, masa langsung membubarkan diri. (marvel pandaleke/cr)
Tinggalkan Balasan