MANADO – Hari Rabies Sedunia, atau World Rabies Day merupakan sebuah kampanye global yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 28 September.
Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.
Dengan mengangkat tema “One Health, Zero Death”, kemeriahan Hari Rabies Sedunia mendapat antusiasme tinggi oleh Pemerintah Kota Manado dan turut dirasakan pula oleh seluruh masyarakat di Kota Manado khususnya para pecinta hewan kesayangan.
Mulai dari pemberian 1000 dosis vaksin, pengobatan hingga konsultasi hewan seluruhnya diselenggarakan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.
Acara tersebut berjalan sukses dan lancar berkat sinergitas dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sulawesi Utara (Sulut), Karantina Pertanian Manado, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi, instansi terkait lainnya serta Pemerintah daerah Kota Manado hingga komunitas pecinta hewan kesayangan.
Pemerintah Kota Manado yang diwakili oleh Heri Santoso selaku Asisten I pun turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya berharap kedepan dapat menjadi perhatian masyarakat akan pentingnya kesadaran dalam meningkatkan pencegahan penyakit rabies pada hewan peliharaan,” ungkap Heri.
Kepala Karantina Pertanian, Donni Muksydayan menyebut rangkaian ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan, khususnya untuk mencegah kasus penularan rabies.
“Vaksinasi rabies ini harus rutin dilakukan setahun sekali. Selain bertujuan untuk memastikan hewan peliharaan kita tetap sehat, vaksin ini juga tentu bisa menekan angka penularan penyakit rabies dari hewan ke manusia,” papar Donni.
Pelaksanaan vaksin rabies berlangsung, Rabu (28/9/2022) dan berlangsung sejak pukul 07.00 WITA yang bertempat di Lapangan Tikala Manado. Para pecinta hewan kesayangan beserta masyarakat sekitar berbondong-bondong membawa anjing dan kucing kesayangan untuk dilakukan vaksinasi.
Tercatat sebanyak 231 ekor dengan jumlah anjing sebanyak 157 ekor dan kucing sebanyak 74 ekor. Seluruh hewan tersebut dinyatakan sehat dan telah dilakukan pemberian vaksin maupun pengobatan secara gratis. Hal ini tentu merupakan langkah yang baik dalam pencegahan rabies.
Tak hanya itu, juga turut diselenggarakan kontes hewan kesayangan dari komunitas Perkin dan Polda Sulut untuk memeriahkan acara tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Hanna O Tioho selaku Ketua PDHI Sulut mengemukakan bahwa penanganan penyakit rabies harus berkolaborasi dari berbagai pihak, baik dari para stakeholder, peran jajaran kesehatan, serta masyarakat luas.
“Kita harus bersinergi wujudkan ‘One Health Zero Death’ dari ancaman rabies. Masyarakat juga harus andil dalam upaya ini. Itu sebabnya kami juga terus melakukan sosialisasi untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya rabies dalam berbagai kesempatan,” terang Hanna.
Berdasarkan data One Stop Service (OSS) Badan Karantina Pertanian, dalam periode Januari-September 2022, lalu lintas pemasukan anjing ke Sulut tercatat sebanyak 178 ekor, dan pemasukan kucing berjumlah 39 ekor.
Sedangkan untuk lalu lintas pengeluaran anjing di periode yang sama sebanyak 98 ekor dan pengeluaran kucing sebanyak 123 ekor. Banyaknya angka lalu lintas hewan penular rabies (HPR), maka hewan-hewan tersebut harus selalu dipastikan kesehatan agar terhindar dari infeksi rabies.
“Tak hanya itu, kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam mencegah penyakit Rabies demi mempertahankan wilayah Sulut bebas dari Rabies,” pungkas Donni. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan