JAKARTA – Guna memperkuat sinergitas dan komunikasi dengan wartawan ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulut ‘memboyong’ para wartawan ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada 18-20 Oktober 2023 itu, KPw BI Sulut mengajak wartawan lebih memahami tugas dan fungsi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan cara komunikasi kebijakan Bank Indonesia.
“Kami melakukan kunjungan untuk memberikan edukasi kepada wartawan, khususnya bidang ekonomi agar menulis berita ekonomi mampu dipahami dengan baik oleh masyarakat,” ucap Kepala KPw BI Sulut, Andry Prasmuko yang ikut hadir dalam kunjungan kali ini.
Andry pun berharap dengan kunjungan yang mengambil tema ‘Perkuat Sinergi, Tingkatkan Komunikasi dan Literasi’ ini akan semakin meningkatkan kualitas jurnalis ekonomi Sulut.
“Dengan komunikasi yang efektif, perspektif yang sama, media akan menulis berita yang mengedukasi masyarakat sehingga tingkat literasi pasti naik,” tukas Prasmuko yang didampingi Deputi Kepala Perwakilan Divisi Perumusan dan Implementasi Kekda BI Sulut, Fernando Butar-butar.
Senada disampaikan Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Fadjar Majardi yang menyambut para wartawan. Menurutnya, Bank Indonesia memiliki tiga pilar kebijakan ekonomi, yakni komunikasi, edukasi dan transparansi.
“Semua kebijakan yang dikeluarkan BI harus dikomunikasikan dengan baik, khususnya dengan media sehingga bisa tersampaikan kepada masyarakat dan dipahami,” tuturnya.
Dari sisi edukasi, kata Fadjar, Bank Indonesia mengedukasi masyarakat dengan berbagai produk jasa keuangan seperti QRIS yang merupakan standar kode nasional untuk memfasilitasi pembayaran baik di Indonesia maupun beberapa negara lainnya di Asean.
“Kita juga menjalankan betul pilar transparansi, sesuai dengan UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik,” sebut Fadjar.
Dikatakannya, peran wartawan sangat penting dalam menyebarluaskan informasi kebijakan Bank Indonesia kepada masyarakat. “Meskipun kami mempunyai website sendiri, namun akan lebih efektif jika dibantu juga oleh rekan-rekan media,” bebernya.
Selain dari Bank Indonesia, sekira 20 wartawan yang ikut dalam kunjungan ini juga mendapatkan edukasi terkait ‘pemberitaan isu ekonomi’ dari wartawan senior tempo, Efri Ritonga.
Dirinya membagikan pengalaman selama puluhan tahun menjadi wartawan ekonomi di Koran, Majalah maupun Media Online milik Tempo yakni Tempo.co.
“Yang terpenting ialah wartawan harus memiliki integritas dan profesionalitas serta berpegang pada Kode Etik Jurnalistik agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Itu yang membedakan kita dengan jurnalisme warga maupun media sosial,” tutur Ritonga.
Ia pun memberikan tips dan trik dalam meliput berita yang in-depth kepada para wartawan, sehingga bisa mengembangkannya dalam peliputan di Sulawesi Utara. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan