JAKARTA – Visa, penyedia pembayaran digital global, mencatatkan transaksi Visa contactless tumbuh lebih dari 700% pada periode 2018 dan 2019. Melonjaknya transaksi nirsentuh itu seiring kebutuhan masyarakat Indonesia akan cara membayar yang cepat, inovatif, dan aman. Pada periode yang sama, jumlah kartu kredit dan debit Visa contactless yang beredar di pasar juga meningkat sekitar 500%.
Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, pihaknya senang dukungan perusahaan dalam merealisasikan masyarakat nontunai di Indonesia, sejalan dengan misi pemerintah dan Bank Indonesia. Menurutnya, upaya penggunaan kartu contactless secara signifikan telah bertumbuh selama 24 bulan terakhir hingga akhir tahun 2019.
Mengutip studi terbaru Consumer Payment Attitudes yang dilakukan Visa, ujar Riko, terdapat fakta bahwa masyarakat Indonesia cukup siap menyambut gaya hidup nontunai. Hal ini ditunjukkan dengan lebih dari 40% masyarakat membawa uang tunai lebih sedikit dibandingkan dua tahun lalu. Visa baru-baru ini juga mengumumkan bahwa lebih dari 500 kota di seluruh dunia mengadopsi solusi Visa contactless seiring dimulainya masa pemulihan penggunaan beragam moda transportasi.
“Ketika ditanyakan, mereka mengungkap alasannya adalah meningkatnya penggunaan pembayaran kartu dan contactless, serta persepsi bahwa membawa uang tunai dalam jumlah banyak tidak aman,” kata Riko dalam siaran persnya kemarin.
Menurut catatan Visa, teknologi nirsentuh dalam pembayaran secara global menjadi sebuah opsi pengganti uang tunai. Hal ini turut mengubah lanskap pembayaran di toko, sehingga membuka ruang untuk inovasi yang lebih menitikberatkan pada pengalaman konsumen. Pembayaran contactless juga menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih aman dan nyaman bagi pelanggan, serta meningkatkan produktivitas saat proses pembayaran bagi merchant.
Di Indonesia, pembayaran Visa contactless memungkinkan konsumen menyelesaikan transaksi dengan kecepatan sekali tap tanpa harus otorisasi PIN atau tanda tangan untuk nominal di bawah Rp 1 juta. Data Visa menunjukkan pemegang kartu contactless di Indonesia berbelanja rata-rata Rp332.000 per transaksi baik menggunakan kartu debit maupun kredit contactless, umumnya dalam kategori makanan dan bahan makanan, yang pada gilirannya berkontribusi menggencarkan pengenalan pembayaran nontunai di sektor tersebut.
“Kami melihat solidnya pertumbuhan merchant yang mengadopsi teknologi contactless di Indonesia seiring faktor efisiensi, kelancaran, dan keamanannya menjadikan pengalaman proses pembayaran contactless semakin diminati oleh konsumen,” ujar dia.
Studi Visa juga menunjukkan bahwa 70% pemegang kartu contactless di Indonesia berencana lebih sering menggunakannya, dengan 77% di antaranya berencana menggunakan transaksi contactless setidaknya seminggu sekali. (Koran Sindo)