MANADO—Memasuki musim pemetikan, harga penjualan cengkeh di tingkat petani di Kota Manado dalam beberapa minggu terakhir bertahan di posisi Rp104.000 per kilogram (kg). Petani berharap harga komoditas andalan tersebut bisa naik lagi.
Seperti dikatakan Hans Tuuk, salah satu petani di Kabupaten Minahasa. Menurut Hans, harga pasaran cengkeh saat ini memang berada pada posisi yang baik. Namun begitu, harga tersebut belum menjadi jaminan pada masa panen cengkeh. “Harga sekarang sudah bagus, yang penting jangan turun dibawah Rp100.000 per kg,” jelasnya, Minggu, (8/7/2018).
Sebab dia menilai, dengan harga Rp104.000 per kg, petani masih bisa mendapat untung dari hasil panen. Hanya saja keuntungan itu tidak akan banyak.
“Kalau untung sudah pasti ada, tetapi hanya untung tipis saja, karena biaya pemetikan sudah mahal, karena harga sewa buruh kerja sudah naik,” paparnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengatakan, harga perdagangan cengkeh di Kota Manado berada pada tren positif. Karena emas cokelat julukan untuk komoditas cengkeh asal Sulut mulai bergerak naik jika dibandingkan awal 201. Dimana harga rata-rata di Kota Manado mencapai Rp104.000 per kg.
“Sebetulnya harga sekarang sudah bisa menggembirakan bagi petani, karena paling tidak naik sekira Rp3.000 dari harga Januari lalu,” jelasnya.
Menurut dia, peningkatan harga cengkeh tersebut terjadi akibat stok di kalangan pedagang mulai menipis, sedangkan permintaan dari perusahaan relatif cukup tinggi. “Cengkeh asal Sulut memiliki ciri khas berbeda dengan daerah lain sehingga pabrik rokok sangat membutuhkannya,” katanya.
Karena itu, kata dia, kedepannya petani perlu menjaga kualitas hasil panen, agar pasaran cengkeh tetap bertahan di posisi yang menguntungkan petani. “Kalau kualitasnya baik maka harga tawar dari pembeli juga akan naik. Ini mesti dipertahankan petani,” tuturnya. (stn)