Tag: RI

  • Tangani Perubahan Iklim, Pemerintah RI Gelontorkan Rp6,2 Miliar per Tahun

    Tangani Perubahan Iklim, Pemerintah RI Gelontorkan Rp6,2 Miliar per Tahun

    JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran untuk menangani perubahan iklim sekitar Rp6,2 miliar per tahun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, ini terlaksana karena adanya dukungan teknis dari lembaga internasional dalam mengidentifikasi dan mengatur anggaran yang terkait dengan iklim.

    “Menurut saya dengan pengalokasian anggaran iklim ini kita bisa membangun reputasi, transparansi kebijakan fiskal serta komitmen dan konsistensi terkait agenda perubahan iklim. Dengan reputasi seperti itu yang sudah mapan maka lebih mudah bagi kita dalam menerbitkan green financing, terutama dengan global bond maupun domestic retail bond,” jelas Sri Mulyani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (13/4/2021).

    Menkeu menegaskan dukungan komitmen lembaga internasional seperti IMF dalam hal pengawasan. Menurutnya ini agar setiap negara dapat mengetahui di mana posisi komitmen global tentang iklim. Tentu saja, imbuh dia, pengawasan multilateral ini juga harus adil karena setiap negara memiliki titik awal dan kapasitas yang sama sekali berbeda.

    Menkeu menambahkan, pada masa sekarang ini banyak masyarakat atau generasi muda yang semakin sadar dan lebih peduli terhadap perubahan iklim karena benar-benar menyangkut masa depan mereka. Generasi muda, kata dia, sangat ingin berpartisipasi melalui pola pikir, gaya hidup, dan pilihan konsumsi mereka, termasuk tentang cara berinvestasi yang mencerminkan kepedulian soal isu ini. Baca Juga: “Perang Kognitif”, Kapal Perang AS Kuntit Kapal Induk China

    “Jadi agar kita bisa memanfaatkan kesempatan ini, maka kita perlu melembagakan dan menaruhnya di dalam sistem seperti di sisi fiskal, baik di perpajakan apakah ini subsidi, apakah ini insentif tax holiday, tax allowance, dan membuatnya lebih tegas serta kredibel. Lalu, memasukkannya dalam instrumen, proses pembuatan kebijakan yang nyata, kemudian eksekusinya. Saya pikir inilah yang paling penting dari sisi otoritas fiskal,” pungkas Menkeu.

    (Sumber: sindonews.com)

  • Optimisme Pasar Mencuat, Harga Patokan Minyak Mentah RI Kini Tembus USD63,50/Barel

    Optimisme Pasar Mencuat, Harga Patokan Minyak Mentah RI Kini Tembus USD63,50/Barel

    JAKARTA – Optimisme pasar atas aktifitas ekonomi di seluruh dunia dan membaiknya permintaan minyak mentah yang didukung dengan pengaturan pasokan minyak mentah yang efektif, mengerek harga minyak mentah di pasar internasional selama bulan Maret 2021.

    Berdasarkan perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada Maret 2021, naik sebesar USD 3,14 per barel dari USD60,36 per barel pada Februari 2021, menjadi USD 63,50 per barel.

    “Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Maret 2021 ditetapkan sebesar USD63,50 per barel,” demikian bunyi Kepmen ESDM Nomor 64.K/MG.03/MEM.M/2021 seperti dikutip, Rabu (7/4/2021).

    ICP SLC bulan Maret juga naik sebesar USD2,64 per barel dari USD61,42 per barel pada Februari 2021 menjadi USD64,06 per barel.

    Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, selain optimisme pasar dan membaiknya permintaan minyak mentah, kenaikan harga minyak di pasar internasional juga dipengaruhi kesepakatan OPEC+ untuk melanjutkan pemotongan produksi hingga Bulan April 2021 dan tingkat kepatuhan OPEC+ di bulan Februari 2021 mencapai 113%.

    “Selain itu, disetujuinya Paket Stimulus AS sebesar USD1,9 triliun yang diproyeksikan akan meningkatkan ekonomi AS dan ekonomi global pada umumnya,” jelas Tim Harga.

    Faktor lainnya adalah berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) bulan Maret 2021 yaitu permintaan minyak mentah global di Tahun 2021 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 juta barel per hari. Pasokan minyak mentah global di bulan Februari 2021 turun sebesar 2 juta barel per hari akibat cuaca dingin yang ekstrim di AS dan Arab Saudi melakukan tambahan pemotongan produksi sebesar 1 juta barel per hari.

    Berdasarkan publikasi OPEC bulan Maret 2021, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2021 naik sebesar 0,22 juta barel per hari dari 96,05 juta barel per hari menjadi sebesar 96,27 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

    Penyebab kenaikan lainnya adalah berdasarkan publikasi US Energy Information Administration (EIA) bulan Maret 2021, stok gasoline AS turun sebesar 13 juta barel menjadi 230,5 juta barel dibandingkan stok di bulan Februari 2021. “Terakhir, jumlah rig di AS mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak bulan November 2020,” ujar Tim Harga.

    Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh throughput (tingkat pengolahan) kilang di China mencapai rekor tertinggi sebesar 14,3 juta barel per hari.

    Selengkapnya perkembangan rata-rata harga minyak dunia di pasar internasional sebagai berikut:
    – Dated Brent naik sebesar USD 3,41 per barel dari USD 62,22 per barel menjadi USD65,63 per barel
    – WTI (Nymex) naik sebesar USD3,30 per barel dari USD 59,06 per barel menjadi USD62,36 per barel
    – Basket OPEC naik sebesar USD3,59 per barel dari USD61,04 per barel menjadi USD64,63 per barel
    – Brent (ICE) naik sebesar USD3,42 per barel dari USD 62,28 per barel menjadi USD65,70 per barel

    (Sumber: sindonews.com)

  • Pemerintah RI Dorong Kerjasama Pengelolaan Vaksin dengan Jepang

    Pemerintah RI Dorong Kerjasama Pengelolaan Vaksin dengan Jepang

    TOKYO – Indonesia mengajak Jepang untuk bekerjasama dalam pengelolaan vaksin dan tidak hanya terbatas pada vaksin Covid-19. Ajakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jepang , Motegi Toshimitsu.

    Berbicara saat menggelar konferensi pers dari Tokyo paska pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara, Retno menuturkan kerjasama di bidang kesehatan antara Indonesia dan Jepang terus berkembang.

    “Di bidang ketahanan kesehatan, kita mencatat beberapa perkembangan tindak lanjut MoU bidang kesehatan, antara lain: Kerja sama riset pengembangan dan pembuatan vaksin antara ITB and Osaka University,” ujarnya pada Selasa (30/3/2021).

    Kemudian, jelasnya, terdapat juga kerja sama peralatan kesehatan, hibah Jepang untuk peralatan kesehatan termasuk mobil x-rays. Selain itu juga terdapat dukungan Jepang bagi pembangunan cold chain vaksin senilai USD 41 juta untuk beberapa negara di Asia Pasifik, termasuk untuk Indonesia.

    “Secara khusus, saya mendorong kerja sama Indonesia dan Jepang untuk penguatan pengelolaan vaksinasi dan laboratorium, baik untuk Covid-19 maupun penyakit menular lainnya,” sambungnya.

    Selain bidang kesehatan, Retno mengatakan, dia dan Motegi juga membahas mengenai invesitasi. Di mana, Retno menyampaikan apresiasi rencana ekspansi investasi perusahaan otomotif seperti Toyota, Mitsubishi, Honda dan Suzuki.

    Retno mengatakan dia juga mendorong relokasi perusahaan Jepang ke Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai regional hub bagi produk-produk Jepang seperti otomotif, petrochemicals dan industri kaos kaki.

    “Pada kesempatan pertemuan bilateral dengan Menlu Jepang, saya juga mengundang partisipasi Jepang dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia, dimana pembicaraan awal dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sudah dilakukan dan kita ingin agar implementasinya dapat segera dilakukan,” ujarnya.

    Sementar itu, di sektor infrastruktur, Retno menuturkan bahwa dia dan Motegi sepakat perlunya percepatan proses dan penyelesaian beberapa proyek infrastruktur besar, seperti pembangunan proyek MRT tahap kedua.Baca juga: Bakal Latihan Bersama Jepang di Laut China Selatan, Tanda RI Menjauh dari China?

    “Kemudian pembangunan Pelabuhan Patimban tahap selanjutnya dan kelanjutan the Java North Line Upgrading Project. Sementara itu, di bidang perdagangan, Indonesia mengharapkan kiranya perundingan Protokol Perubahan untuk IJEPA dapat segera diselesaikan. Secara khusus saya kembali mengharapkan Jepang untuk dapat mengakui standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO),” tukasnya.

    (Sumber: sindonews.com)

  • Menkeu Sri Mulyani: Kontraksi Ekonomi RI Lebih Baik dari Negara Lain

    Menkeu Sri Mulyani: Kontraksi Ekonomi RI Lebih Baik dari Negara Lain

    JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan di tahun 2020, seluruh negara di dunia termasuk Indonesia melalui masa-masa yang sangat sulit akibat pandemi Covid-19. Kebijakan counter-cyclical baik dari sisi fiskal maupun moneter terus dilakukan agar dapat meminimalisir implikasi Covid-19 yang sangat signifikan bagi kehidupan masyarakat serta bagi kegiatan perekonomian. Namun pada tahun ini kondisi ekonomi Indonesia susah membaik.

    “Menurut saya situasinya sekarang sudah membaik setelah tahun lalu kita menerapkan stimulus fiskal. Kami mampu meminimalisir kerusakan ekonomi karena covid. Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 2,1 % yang relatif kecil dibandingkan dengan negara Asia lainnya atau bahkan negara-negara G20 dalam hal kontraksi akibat Covid-19 ini,” ujar Sri Mulyani dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/3/2021).

    Di tahun 2021, Indonesia terus berusaha melakukan percepatan pemulihan ekonomi, dimulai pada kuartal ketiga tahun lalu, dan beberapa sektor yang juga pulih dengan sangat cepat. Namun hal tersebut masih berjalan seiring dengan penanggulangan penyebaran pandemi Covid-19 yang selalu menjadi tantangan, walaupun sekarang Indonesia sedang mempercepat program vaksinasi.

    “Jadi bagaimana kami akan menangani covid ini, mengelola dan mengendalikan penyebaran covid setelah sempat meningkat, namun sekarang, covid menurun dalam waktu dekat dan kami berharap dapat mempertahankannya dengan protokol disiplin kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak serta sering mencuci tangan dan juga dengan vaksinasi, maka kita akan dapat mengontrol Covid-19 sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi,” harap Menkeu.

    Untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021, OECD baru saja merevisi proyeksi mereka untuk Indonesia, pada tahun 2021 antara 4% -4,9%, hal tersebut seiring dengan proyeksi IMF juga sekitar 4,8%. Proyeksi dari pemerintah sendiri antara 4,5-5,3% , dimana kontribusi signifikan dari sisi permintaan, pemulihan konsumsi dan ekspor. Selain itu, investasi mulai meningkat dan Pemerintah akan membangun kembali kepercayaan konsumen.

    “Maka dengan itu kami sangat berharap percepatan pemulihan akan semakin cepat terutama pada kuartal kedua tahun ini dan akan terus berlanjut hingga kuartal terakhir tahun 2021. Jika itu terjadi tentunya maka kami harus melakukannya. menyesuaikan kebijakan artinya stimulus dan dukungan yang datang dari fiskal dan moneter tentu akan disesuaikan tergantung pada percepatan dan kekuatan pemulihan ekonomi, tetapi kami sangat berharap dan optimis,” tutup Menkeu.

    (Sumber: sindonews.com)

  • Tak Produktif, 1,6 Juta PNS Jadi Beban Birokrasi

    Tak Produktif, 1,6 Juta PNS Jadi Beban Birokrasi

    JAKARTA – Pada Maret 2020 lalu beredar video seorang wanita berseragam pegawai negeri sipil (PNS) sedang membagikan kartu kepada rekannya.  Rekannya yang juga wanita tampak serius memperhatikan kartu-kartu yang dibagikan. Postingan di media sosial tersebut menjadi viral dan videonya dibagikan hingga puluhan ribu kali.

    Tidak diketahui persis di daerah mana kedua PNS tersebut berasal. Meski demikian, beragam komentar bernada kecaman menyertai beredarnya video tersebut. PNS dinilai tidak seharusnya bermain kartu, atau melakukan aktivitas bermain lainnya ketika berada di kantor dan pada saat jam kerja.

    PNS “menganggur” di jam kerja bukan pemadangan baru. Di instansi pemerintah daerah, hal ini mudah ditemukan. Mereka ini masuk kategori PNS tenaga pelaksana atau administrasi. Minimnya kegiatan di kantor membuat banyak PNS tidak produktif.

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menyebut ada sekira 1,6 juta PNS yang masuk kategori tenaga administrasi. Mereka menempati instansi pusat dan daerah. Jumlah PNS yang dinilai tidak produktif ini tergolong besar karena mencapai 38% dari keseluruhan jumlah PNS yang sebanyak 4,1 juta orang.  Komposisi PNS administrasi ini bahkan paling besar dibanding yang lain, yakni struktural 11%, teknis/kesehatan 14%, guru dan dosen 37%.

    “PNS tenaga administrasi yang 1,6 juta ini bertahap akan ditingkatkan kapasitasnya dengan tambahan pendidikan. Untuk yang tidak bisa ya mengisi posisi staf administrasi di semua tingkatan baik kementerian/lembaga dan daerah,” ujar Tjahjo saat dihubungi Senin (3/8/2020).

    Keberadaan PNS administrasi ini mayoritas warisan masa lalu. Pengangkatan honorer kategori dua (K2) menjadi PNS tanpa tes juga berkontribusi membuat jumlahnya makin besar. Perekrutan CPNS di masa lalu yang berbau kolusi dan nepotisme juga penyebab makin besarnya jumlah PNS administrasi ini.

    Pemerintah menyadari PNS administrasi ini telah menjadi beban birokrasi. Mencegah hal tersebut terus terjadi, Kemenpan RB mendorong perubahan sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang didengung-dengungkan pemerintah.  Jumlah PNS administrasi ini akan dikurangi. Caranya dengan mengerahkan mereka untuk mengabdi di desa-desa.  PNS adminsitrasi tersebut akan diubah menjadi tenaga fungsional dengan terlebih dulu meningkatkan kompetensinya. Mereka akan difungsikan sebagai tenaga guru, penyuluh pertanian, penyuluh KB dan penyuluh kesehatan.

    “Pemerintah meningkatkan kapasitas tenaga-tenaga administrasi  yang potensial. Ini agar mereka memiliki kemampuan spesifik yang dapat mengisi tenaga-tenaga teknis yang masih sangat diperlukan,” ujar Tjahjo.

    Dia menyebut PNS administrasi kian menjadi beban birokrasi di masa pandemi Covid-19. Pandemi mengharuskan PNS bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama beberapa waktu. Berhubung keterampilan PNS tenaga administrasi ini  minim, mereka tak jarang kesulitan bekerja dengan menggunakan perangkat komputer atau teknologi.  Padahal, justru di masa new normal dibutuhkan PNS yang responsif, adaptif, dan bisa mengambil kebijakan berbasis fakta.

    Kendati menyadari membebani birokrasi, Tjahjo mengaku tidak bisa begitu saja memberhentikan atau memecat PNS tersebut. “Jujur saja, Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) agak kesulitan menata 1,6 juta PNS tenaga administrasi. Kan tidak mungkin kami berhentikan, kecuali mereka dengan sadar minta pensiun dini,” ujar Tjahjo dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI secara virtual beberapa waktu lalu.

    Meski dinilai menjadi beban birokrasi, namun PNS administrasi dinilai tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Pasalnya kebutuhan akan tenaga administrasi tetap masih ada.

    Pakar administrasi publik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Yogi Suprayogi mengatakan, idealnya keberadaan PNS administrasi proporsional, tidak seperti sekarang yang porsinya berlebihan. Tanpa tenaga administrasi birokrasi pun akan sulit bekerja maksimal. Pasalnya tidak semua tugas dan fungsi tenaga administrasi bisa digantikan teknologi.

    “Di luar negeri juga tetap ada tenaga administrasi. Hanyayang harus dikendalikan adalah jumlahnya jangan terlalu banyak,” ujarnya.

    Dia sepakat bahwa penghapusan lowongan tenaga administrasi di seleksi CPNS bisa menjadi salah satu cara menghambat pertambahan jumlah PNS pelaksana ini.

    Ditambahkan, tidak hanya jumlah yang harus dikendalikan tapi masalah kompetensi PNS administrasi juga perlu ditata. Yogi menyebut masih banyak PNS tenaga administrasi yang kompetensinya masih belum sesuai harapan.

    “Tenaga administrasi ini warisan masa lalu. Banyak penyumbangnya dari honorer kategori dua (K2) yang dulu sempat bisa jadi PNS tanpa tes. Belum lagi yang jadi PNS karena kedekatan sehingga tidak ada tes kompetensi,” ujarnya.

    Yogi mengatakakan bahwa pendidikan dan pelatihan harus terus digenjot untuk meningkatkan kompetensi PNS tenaga administrasi. Namun dia mengingatkan bahwa pendidikan dan pelatihan haruslah berbasis keterampilan. (Koran Sindo)

  • Ini Stimulus yang Siap Dijalankan PLN untuk Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia

    Ini Stimulus yang Siap Dijalankan PLN untuk Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia

    JAKARTA- PLN telah menyiapkan mekanisme pemberian stimulus Tarif Tenaga Listrik (TTL) dari pemerintah berupa pembebasan rekening mininum bagi pelanggan Sosial, Bisnis, dan Industri dengan daya dimulai dari 1300 VA ke atas. Apabila pemakaian pelanggan di bawah kWh minimum, maka pelanggan cukup membayar sesuai pemakaian kWh-nya.

    Selain itu, stimulus ini juga diberikan bagi pelanggan Sosial daya 220 VA sd 900 VA, Pelanggan Bisnis dan Industri daya 900 VA berupa pengurangan biaya beban.

    Stimulus pemerintah ini diberikan untuk meringankan beban pelanggan menghadapi pandemi Covid-19.

    “Sebagai BUMN, PLN siap menjalankan kebijakan pemerintah untuk memberikan stimulus berupa pembebasan rekening minimum dan biaya beban,” tutur Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril, belum lama ini.

    Adapun program ini diberikan bagi:
    1. Pembebasan penerapan ketentuan Rekening Minimum bagi pelanggan yang pemakaian energi listrik di bawah ketentuan rekening minimum (40 jam nyala), diberlakukan bagi:
    a. Pelanggan Golongan Sosial daya 1300 VA ke atas (S2/1300 VA s.d. S-3/> 200 kVA);
    b. Pelanggan Golongan Bisnis daya 1300 VA ke atas (B1/1.300 VA s.d. B-3/> 200 kVA); dan
    c. Pelanggan Golongan Industri daya 1300 VA ke atas (I-1/1.300 VA s.d. I-4/30.000 kVA keatas);
    2. Pembebasan penerapan ketentuan Jam Nyala Minimum bagi pelanggan Golongan Layanan Khusus sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).
    3. Pembebasan Biaya Beban, diberlakukan bagi:
    a. Pelanggan Golongan Sosial daya 220 VA dan 900 VA (S-1/220 VA, S-2/450 VA, S-2/900 VA)
    b. Pelanggan Golongan Bisnis daya 900 VA (B-1/900 VA); dan
    c. Pelanggan Golongan Industri daya 900 VA (1-1/900 VA)

    Melalui stimulus Tarif Tenaga Listrik ini, pelanggan hanya perlu membayar sesuai dengan pemakaian riil. Sementara selisih dari Rekening Minimum atau Jam Nyala Minimum terhadap rekening realisasi pemakaian serta Biaya Beban menjadi stimulus yang dibayar Pemerintah. Stimulus ini berlaku sejak rekening Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember Tahun 2020.

    PLN memastikan stimulus ini tidak akan mengganggu keuangan PLN. Pasalnya setiap stimulus yang diberikan akan diganti pemerintah melalui mekanisme kompensasi seperti halnya stimulus yang telah diberikan kepada pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA bersubsidi serta industri dan bisnis kecil berdaya 450 VA. (Claudia Rahim/*)

  • Ada yang Mau? Dicari 1.620 Relawan untuk Uji Coba Vaksin Covid-19

    Ada yang Mau? Dicari 1.620 Relawan untuk Uji Coba Vaksin Covid-19

    JAKARTA- Ada yang mau menjadi relawan uji coba vaksin Covid-19? Jika ada yang bersedia, silahkan mengajukan diri di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pajdadjaran (Unpad) Bandung. Pasalnya, kampus tersebut tengah mencari sekira 1.620 orang untuk diuji klinis vaksin hasil kerjasama dengan perusahaan asal China Sinovac.

    Namun tidak sembarang orang bisa menjadi relawan. Kriterianya,  usia antara 18-59 tahun, dan sehat jasmani. Tentu saja syarat itu tidak cukup, karena pihak peneliti akan kembali melakukan pemeriksaan darah, jantung, dan paru-paru calon relawan sehingga semua kondisi dipastikan layak.

    Rencana rekrutmen relawan disampaikan Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 yang juga Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil. Dia memastikan rencana ini sudah direstui Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Karena itu dia meminta semua pihak menyebarkan informasi rekrutmen relawan dan kalau bisa mendaftarkan diri.  Dia pribadi juga menyatakan kesiapannya menjadi relawan.

    Dia menandaskan, pengujian vaksin harus dilakukan untuk memastikan vaksin dimaksud benar-benar aman dan efektif. “Saya sudah cukup lama melakukan penelitian vaksin jadi kami punya kantong-kantong penelitian akan memberikan brosur siapa-siapa yang ingin ikut penelitian kami silahkan melakukan pendaftaran. Itu sukarela. Sukarela,” ujar dia, seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/7/2020).

    Selain FK Unpad,  uji vaksin juga melibatkan Bio Farma dan Sinovach Biotech asal Tiongkok mulai menyiapkan proses uji klinis vaksin COVID-19. Dilansir oleh laman Unpad.ac.id, uji klinis aru akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.

    Rencananya, vaksin Covid-19  akan disuntikkan sebanyak 2 kali ke tubuh relawan, yang dilakukan sebanyak 2 kali per 14 hari. Secara berkala, tim akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama 7 bulan.

    Pengembangan vaksin Covid-19 sendiri merupakan program jangka panjang. Adapun bahan vaksin diambil dari virus yang sudah dimatikan. Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya. Sebelum diuji cobakan ke manusia, tahap pertama vaksin sudah diuji coba ke tubuh hewan.

    Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir membenarkan setidaknya  ada 1.620 sampel yang akan divaksinasi pada tahap uji klinis.Menurut dia, uji klinis akan digelar di area Bandung dan sekitarnya,  melalui koordinasi dengan tim peneliti Unpad.

    Dia menuturkan, uji klinis vaksin Covid-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan mulai Agustus 2020. Ditargetkan proses uji klinis akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang. “Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang,” kata Honesti dalam keterangan resminya.

    Selain vaksin untuk uji klinis, masih ada sisa vaksin yang rencananya akan  digunakan untuk uji lab di beberapa lab antara lain di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional (PPOMN).

    Sebagai informasi, dalam uji klinis vaksin COVID-19, Bio Farma berperan sebagai sponsor, berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti adan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, sebagai medical advisor dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.

    Selain dengan Baltbangkes, Bio Farma juga bekerjasama dengan BPOM RI sebagai regulator, dan tentu saja dengan FK Unpad sebagai insititusi yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin – vaksin yang beredar di Indonesia.

    Pihak  Sinovac Biotech sendiri sebulan lalu mengumumkan vaksin yang dikembangkannya menunjukkan hasil positif pada uji klinis fase 1 dan 2. Vaksin ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi pertahanan diri melawan infeksi virus Covid-19. Vaksin bernama CoronaVac ini belum menunjukkan efek samping parah dan 90 orang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi.

    Sebagai informasi, uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743
    relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun. Perusahaan masih memantau perkembangan uji ini hingga 28 hari setelah disuntikkan dan akan dipublikasikan di jurnal akademik.

    “Studi fase I/II kami menunjukkan CoronaVac aman dan dapat memicu respons imun. Hasil menggembirakan dari studi klinis I/II adalah tonggak penting lain yang telah kami raih dalam perang melawan Covid-19,” papar President dan CEO Sinovac Weidong Yin, seperti dikutip dari Hindustan Times. (Koran Sindo)