MANADO- Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi merilis terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 5.7 SR yang mengguncang laut Maluku. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Riyadi menjelaskan, hasil analisa BMKG menunjukan bahwa gempa terjadi Jumat (2/2), pukul 07.20 WIB, dengan koordinat episenter pada 0,17 LS dan 125,21 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah tenggara Kota Onggunoi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 59 km.

“Dampak gempa bumi yang didasarkan pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa wilayah yang berpotensi terjadi guncangan antara lain di Nuangan pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Kotamobagu pada skala II SIG-BMKG atau III MMI,” jelasnya.

Lanjut dia, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku. Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik (Thrust Fault).

“Hingga pukul 07.42 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” sebutnya. (rivco tololiu/cr)