Kepala Disperindag Sulut saat memaparkan terkait kondisi ekspor Sulut di Diskusi FM Koran Sindo Manado.(FOTO: Rivco Tololiu)
MANADO-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulut, Jenny Karouw menjadi narasumber di Forum Mingguan (FM) KORAN SINDO MANADO (KSM), Rabu (15/8/2018).
Diskusi yang mengangkat tema “Peran Sektor Jasa Menopang Ekonomi Sulut” itu, turut dihadiri sejumlah narasumber lainnya, yakni Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, akademisi dan pelaku usaha.
Karouw menyebut, sesuai data 2017 lalu ekspor Sulut sebanyak 127 juta ton, kurang lebih 28 komoditas. Begitu juga hingga Juni 2018 sebanyak 111 juta ton.
“Banyak juga komoditas Sulut yang diekspor tetapi tidak tercatat di Pelabuhan Bitung. Ini menandakan perekonomian kita sudah terus membaik,” ungkapnya.
Dia mengakui, Provinsi Sulut mempunyai banyak potensi di sejumlah sektor, seperti Sektor Perkebunan, Perikanan dan Pertanian. Daerah ini juga banyak terdapat industri berbasis pertanian, tetapi kondisinya masih kekurangan bahan bakunya.
“Banyak keluhan belakangan dari petani kelapa soal harga kopra anjlok. Pemprov Sulut memang tidak bisa mengintervensi harga, tapi kami akan berupaya membuat Resi Gudang,” tuturnya.
Terkait peningkatan ekspor, Karouw mendorong para pelaku usaha dan petani untuk terus memaksimalkan produksi, agar komoditas andalan Sulut tetap mempunyai daya ekspor yang tinggi.
“Ini juga mesti menjadi perhatian bersama pemerintah daerah (pemda) di kabupaten dan kota untuk mendorong pelaku usaha dalam meningkatkan eskpor komoditas daerah,” tandasnya.(ivo)