Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Sulut Herry Rontisulu menuturkan, tidak dipungkiri kawasan hutan memang rawan terjadi bencana
kebakaran. Perlu upaya maksimal menanggulanginya dengan tindakan antisipasi. Lebih jauh Rontinsulu, hingga kini pihaknya terus menggenjot penanaman pohon melalui bantuan bibit ke pemda di kabupaten/kota yang sudah disalurkan sebanyak ratusan ribu bibit pohon.
“Program ini sebagai respons bencana kebakaran yang merusak banyak wilayah hutan waktu lalu. Pengawasan juga dilakukan 1×24 jam oleh polisi kehutanan (polhut),’’ katanya.
Seperti diketahui peristiwa kebakaran lahan di Inobonto Bolmong terjadi pada Selasa (11/9) sekitar pukul 18:00 Wita.
Hingga pukul 23:15 Wita api masih terus menjalar. Tiupan angin kencang membuat kobaran api terus meluas. Keterbatasan peralatan membuat api sulit dipadamkan. Pihak Badan Penanggulangan Bemcana Daerah (BPBD) Bolmong tak bisa berbuat banyak karena terkendala peralatan.
“Angin kencang juga membuat api terus melebar,” kata Kepala Seksi (Kasi) Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan.
Pihaknya memperkirakan, sekitar 8 hektare (Ha) areal yang sudah terbakar. Kebakaran ini kerap terjadi setiap tahun
Ini diduga dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab yang bertujuan pembukaan lahan baru.
“Ini seperti sudah menjadi kebiasaan oknum-oknum warga pesisir Pantai Utara (Pantura) yang suka membakar lahan menjelang pergantian musim kemarau ke musim hujan tanpa memikirkan dampak akibat perbuatan tersebut,” ujarnya.
Beruntung, menjelang pagi hari kemarin, api mulai padam dan tidak menjalar hingga ke pemukiman warga.
“Imbauan kepada warga selalu kita sosialisasikan. Tapi, tetap saja ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang membakar lahan. Nanti api sudah menjalar ke mana-mana baru mulai sibuk menghubungi BPBD dan instansi terkait,” katanya.
Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan pemantauan, guna mengantisipasi kebakaran susulan.
Dia mengatakan, sejumlah faktor penyebab kerusakan hutan dan lahan di Bolmong. Salah satunya, kebakaran yang disebabkan pembakaran lahan oleh warga. Pemkab Bolmong pun terus mengimbau warga agar tidak melakukan pembakaran lahan terlebih saat musim kemarau.
(KORAN SINDO MANADO/Yokman/Jivler/Rivco)
Tinggalkan Balasan