RATAHAN– Warga Minahasa Tenggara (Mitra) sempat dibuat heboh dengan informasi beredar terkait adanya tenaga kerja wanita (TKW) yang dicegat di pintu masuk Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Wanita yang diketahui bekerja di Singapura dan memilih pulang kampung ini, awalnya terdeteksi lewat pengukuran suhu tubuh oleh petugas, didapati dengan suhu tubuh di atas normal.
Informasi tersebut pun ikut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mitra, Helny Ratuliu melalui Juru Bicara Satgas Covid-19, Gloria Wuwungan. Dia mengungkapkan, jika yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan lewat alat deteksi suhu tubuh.
“Yang bersangkutan adalah wanita datang dari Singapura, di saat pemeriksaan pertama di posko perbatasan, suhu badannya 38 derajat celcius,” ujar Wuwungan, Selasa (7/4/2020).
Akan tetapi, lanjut dia, setenga jam kemudian diperiksa kembali tiga kali berturut-turut, suhu badannya 36,7 derajat celcius. Selanjutnya yang bersangkutan langsung dibawa di ruang Isolasi PKM Tombatu untuk pemeriksaan lanjut menggunakan Rapid Test Covid.
“Hasilnya negatif, diperiksa suhu badan 36,9. Sekarang ini yang bersangkutan akan melakukan isolasi mandiri di rumah dan akan dipantau terus oleh petugas medis serta aparat desa dan kecamatan selama 14 hari,” timpalnya sembari menambahkan, di saat melewati Bandara Singapura, Jakarta dan Manado, suhu badan yang bersangkutan normal.
Sebelumnya, informasi yang merebak di kalangan masyarakat ini ikut menimbulkan kepanikan. Sejumlah warga sempat mendesak yang bersangkutan untuk tidak diperbolehkan masuk. “Petugas harus tegas. Jangan sampai virus masuk wilayah Mitra. Semua prosedur harus dilakukan agar Mitra terbebas korona,” ungkap Magdalena, salah satu warga Tombatu. (Marvel Pandaleke)
Tinggalkan Balasan