MANADO- Dalam akhir pekan lalu, penambahan jumlah kasus Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut) setiap harinya berada di angka 40an kasus. Hal ini meningkat dari rata-rata penambahan kasus pada minggu kedua bulan Oktober 2020. Salah satu latar belakang meningkatnya jumlah harian kasus ini adalah makin banyaknya laboratorium (Lab) untuk memeriksa sampel swab.
Menurut Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel, ini disebabkan karena sejak seminggu terakhir, Sulut telah ketambahan dua Lab polymerase chain reaction (PCR), yakni Lab Mobile dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado dan Lab dari RS Swasta.
“Dengan meningkatnya jumlah sampel yang diperiksa, maka kegiatan deteksi dini semakin berjalan dengan lebih lancar. Tetapi konsekuensinya, jumlah kasus terkonfirmasi (Positif Covid-19) juga akan naik,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima oleh wartawan KORAN SINDO MANADO pada akhir pekan lalu.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkesda Sulut ini mengatakan, saat ini total Lab pemeriksaan sampel swab dari orang-orang yang diduga terkena virus korona telah mencapai 13 Lab. Rinciannya terdiri dari enam Lab PCR dan tujuh Lab tes cepat molekuler (TCM).
“(Lab PCR ada di) BPOM, BTKL-PP, Unsrat, RSUP Kandou, Mobile PCR Dinkes Sulut, serta Mobile PCR Dinkes Manado. Untuk Lab TCM ada di RS Kotamobagu, rumah sakit (RS) Bitung, RS Noongan, RS Tondano, RSUP Kandou, RS Pancaran Kasih, dan RS Siloam,” jelasnya.
Selain Lab-Lab itu, saat ini juga berdasarkan informasi yang diberikannya, RS Wolter Mongisidi tengah melakukan persiapan untuk membuka Lab pemeriksaan Covid-19. “Mereka baru mengurus surat-surat,” ungkap Dandel.
Ditanyakan terkait persiapan ini, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk.II RS Robert Wolter Mongisidi, Kolonel Ckm dr Abdul Alim menyampaikan bahwa pembuatan Lab ini merupakan program dari TNI dan pihaknya telah mempersiapkan gedung khusus untuk Lab tersebut.
“Ini Lab PCR. Alat-alatnya sudah datang semua, tinggal dilakukan instalasi. Mungkin instalasi besok (hari ini, red) sudah dimulai. Setelah instalasi selanjutnya akan dilakukan pelatihan yang rencananya tanggal 26 dan 27 (Oktober 2020). Lalu setelahnya perizinan,” bebernya saat dihubungi via telepon, Minggu (25/10/2020).
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah intens berkomunikasi dengan Dinkes Sulut terutama Jubir Dandel untuk memberikan asistensi, sehingga RS yang dikenal juga dengan nama RS Teling ini bisa diizinkan untuk membuka Lab PCR tersebut.
“Kami berharap secepatnya bisa beroperasi. Makanya saya minta tolong sama dr Steaven Dandel untuk memfasilitasi. Karena ini perizinannya sampai ke Libangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. Pertama perizinan di Dinkes, setelah itu Dinkes yang akan merekomendasi ke Litbangkes. Saya harap secepatnya operasional,” harap dr Alim.
Nantinya, Lab PCR ini pertama-tama akan digunakan bagi pemeriksaan Covid-19 untuk para pasien yang berobat di RS maupun para prajurit TNI dan keluarga yang ada. “Tetapi apabila dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, tetap akan digunakan bagi masyarakat sekitar. Lab ini memperkuat Lab-Lab yang sudah ada,” jelasnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu merinci bahwa Lab PCR ini ditargetkan dapat memeriksa hingga 130 sampel swab setiap harinya. “Tapi tergantung jumlah sampel yang datang. Ini kan kasus Covid-19 sudah menurun jadi mungkin (lebih sedikit), tapi kemampuan pemeriksaannya seperti itu,” ungkap dr Alim seraya menambahkan bahwa tenaga pemeriksa, baik dokter dan tenaga analis di Lab, akan berasal dari tenaga yang ada di RS milik Kodam XIII/Merdeka itu.
“Kita akan pelatihan juga. Intinya kita kerjasama juga dengan stakeholder kesehatan disini, sama BTKL, sama Unsrat, sama Kandou, sama Dinkes juga, tetap kita minta petunjuk dan arahanlah supaya kita bersama-sama bisa mengoperasionalkan laboratorium ini dan memberikan kontribusi terhadap pulihnya kesehatan dari pandemi Covid-19 ini,” kuncinya. (Fernando Rumetor)
Tinggalkan Balasan