JAKARTA – Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Megawati Soekarnoputri merupakan pemimpin karismatik. Dengan karismanya, kata Arif, Megawati akan tetap dipilih menjadi Ketum PDIP.

“Selain itu, ketokohan Megawati sebagai tokoh perekat yang menjaga soliditas partai juga menjadi sebab mengapa ia selalu dipilih jadi Ketum, tanpa harus melakukan money politics,” kata Arif kepada SINDOnews, Kamis (1/4/2021).

Lalu, bagaimana nasib PDIP jika ketua umumnya bukan lagi Megawati? Arif menilai itu tentu sebuah pertanyaan besar bagi publik maupun internal PDIP.

“Sebab jika gagal memeroleh Ketum yang mampu menjaga soliditas partai, bisa jadi faksi-faksi politik di internal PDIP akan bermain ‘liar’ sehingga bisa memicu kerenggangan bahkan perpecahan,” ujarnya.

Karena itu, menurut Arif, sosok pengganti Ketum PDIP harus mampu menjaga soliditas kader. Hal tersebut dinilainya penting untuk menjadi prioritas sebagai bahan pertimbangan. “Selain dapat memajukan dan membesarkan partai,” katanya.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengaku tidak masalah posisinya sebagai Ketum PDIP digantikan orang lain menyita perhatian banyak pihak. Pernyataan Megawati itu disampaikan dalam pidatonya di acara peluncuran buku ‘Merawat Pertiwi’ yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu, 24 Maret 2021.

“Ada pertanyaan kalau suatu saat ibu harus digantikan? Ya Monggo wae. Tapi PDIP-nya awas lho. Sepanjang ada republik ini PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini,” kata Megawati dalam acara itu.

(Sumber: sindonews.com)