MANADO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan sosialisasi Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 kepada media, Senin (15/1/2024).

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra menyebut tujuan SBH 2022 ialah memperbarui tahun dasar Indeks Harga Konsumen (IHK), Memperoleh paket komoditas dan diagram timbang IHK.

“Serta mendapatkan data dasar nilai konsumsi Mendapatkan keterangan tentang keadaan sosial ekonomi rumah tangga,” ucap Asim dalam pemaparannya.

Menurutnya, untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat, BPS melakukan Survei Biaya Hidup, yang menjadi salah satu bahan penyusun untuk penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengukur tingkat inflasi.

“Agar relevansi IHK terjaga, pola pembobotan dan paket komoditas barang dan jasa perlu diperbarui setiap lima tahun sekali, ditinjau apakah masih sesuai dengan kondisi saat ini,” ucapnya.

Adapun dalam tahun dasar 2022 ini, ada 10 komoditas dengan bobot terbesar yakni beras, tarif listrik, bensin, tarif pulsa ponsel, nasi dengan lauk, daging babi, sigaret kretek mesin, ikan cakalang/sisik, minyak goreng, dan bahan bakar rumah tangga.

Dikatakannya Asim, SBH 2022 sendiri merupakan SBH ke-13 dengan cakupan 150 kabupaten/kota dari 38 provinsi, sebelumnya hanya 90 kabupaten/kota. 

Terbaru, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Utara masuk dalam list tersebut, dimana sebelumnya dua Kabupaten ini tidak masuk dalam perhitung IHK.

Diketahui, sebelumnya IHK menggunakan tahun dasar 2018, untuk menjaga kualitas penghitungan angka inflasi/deflasi maka saat ini dimutakhirkan menggunakan tahun dasar 2022 yang dinilai secara perekonomian relatif lebih stabil pasca pandemi COVID-19.

“Oleh karena itu mulai inflasi Januari 2024 yang akan dirilis 1 Februari 2024 nanti, sudah akan menggunakan SBH dengan tahun dasar 2022,” kuncinya. (Fernando Rumetor)