Fanny Legoh, Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut. (FOTO: sindomanado.com)

MANADO- Pendidikan karakter di Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) saat ini mulai pudar. Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut Fanny Legoh mendorong Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Sulut akan bisa mengatasinya dan melakukan pembenahan.

“Masalah pembangunan karakter jangan diabaikan, kalau ini diabaikan maka akan menghasilkan generasi yang tidak beretika, itu menuju kehancuran suatu bangsa. Saya harapkan Dinas Pendidikan dimana Pembangunan karakter bagi siswa-siswi harus diterapkan kembali,” tegas Legoh, kepada SINDOMANADO.COM, Selasa (27/2/2018).

Menurut dia, sangat berharap kiranya masyrakat juga bisa mendukung program-program berhubungan dengan watak seorang anak, karena apa gunanya kalau kita ini menghasilkan generasi yang cerdas tapi tidak berwatak. Artinya, anak-anak tidak memiliki rasa norma yang baik seperti rasa peduli, sopan, rasa keperihatinan terhadap hidup orang lain.

“Arus moderenisasi semakin hari nilai-nilai pergeseran budaya semakin kacau, dan ketahanan budaya kita semakin hari semakin longgar, ini sangat membahayakan bagi daerah kita kedepan. Solusinya, dulu ada mata pelajaran PMP/PPKn tapi akhirnya saat ini tidak diterapkan lagi. Dinas Pendidikan harus mencari solusi kedepan,” harap dia.

Sementara itu, Kepada Dinas Pendidikan Daerah  (Kadisdikda) Sulut Grace Punuh mengatakan, memberi apresiasi yang luar biasa atas mitra kerja yakni Komisi IV DPRD Sulut, tantangan kedepan bagaimana kita memulai untuk berbendah dengan sekolah-sekolah diharapkan berkualitas, mutu sekolah dan pendidikan karakter.

“Itu lebih terlihat dan dibuat mengerucut agar supaya spot-spot yang ada bisa dilihat disesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan di Disdikda yaitu, adanya terbentuk Sepuluh UPT cabang dinas tahun ini,” ujar dia.

Lanjut dia, jadi disitu terjadi perubahan-perubahan nomenklatur disamping perubahan strukur dimana eselon III, Kepala Bidang langsung dengan staf. Disisi lain UPT cabang dinas harus cepat berbenah. Karena banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan di SMA/SMK pasca diambilnya SMA/SMK dibawah Disdikda Sulut.

“Pertama berbenah di mulai dari mutu pendidikan, mulailah dengan sekolah dari fisik, sarana prasarana, jumlah SDM yang ada. Disisi lain diharapkan semua sekolah bekerja sama dengan badan akreditasi sekolah Madrasah, mulailah dengan sekolah menilai diri sendiri. Diharapkan dengan adanya pendidikan mutu sekolah diberi kesempatan penilaian diri sekolah,” jelas dia.

Dia menambahkan, setidaknya membuat target pertriwulan, enam bulan dan pertahun. Disamping berbenah regulasi-regulasi yang akan kita buat untuk memacu kualitas guru, murid, mental karakter. “Ini masalah kompleks yang harus dikerjakan bersama-sama bersatu padu, baik guru, orangtua, siswa-siswi dan kami dinas,” pungkas dia. (valentino warouw/fim/esm)