MANADO— PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Manado mencatat jumlah nasabah yang bertransaksi lewat mobile banking semakin meningkat.
Pemimpin Konsumer Banking BNI Kanwil Manado Khairul Salam menjelaskan, tren transaksi yang menggunakan BNI Mobile Banking di ponsel pintar terus menunjukan pertumbuhan positif. Bahkan secara prosentase naik dua digit.
“Sampai 15 Februari 2019 transaksi dengan BNI mobile banking sudah mencapai 44% dari total transaksi,” jelas Khairul, Selasa, 19/2/2019.
Menurut Khairul, pertumbuhan positif transaksi digital tersebut sudah terlihat pada periode 2018. Dimana pada waktu itu, jumlah transaksi yang menggunakan aplikasi di smartphone menyentuh 709,793 transaksi atau mencapai 28.12% dari total transaksi.
Layanan mobile banking menempati pertumbuhan tertinggi dari lima channel transaksi perbankan seperti, kantor, ATM, SMS banking, dan internet banking.
Adapun jumlah transaksi pada 2018 mencapai 2.524.493 kali transaksi, naik 24% dari tahun sebelumnya yang hanya 2.029.822 kali transaksi.
Khairul menjelaskan, meningkatnya transaksi mobile banking tersebut lantaran telah mendapat kepercayaan dari nasabah. Tak hanya itu, aplikasi yang bisa diakses 1 kali 24 jam tersebut memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.
“Alasannya karena terjadi tingkat kepercayaan masyarakat di Sulawesi Utara untuk menggunakan mobile banking. Orang trust terhadap itu, karena trust orang mengulang, dan semakin hari semakin makin meningkat transaksinya,” paparnya.
Khairul di periode 2018, jumlah transaksi mobile banking didominasi pembayaran (pembayaran transaksi online, token listrik, top up gopay, tagihan, dan pembayaran pajak bumi dan bangunan/PBB). Pada urutan kedua ditempati pembelanjaan pulsa, serta ketiga pembayaran kartu kredit BNI.
Meskipun demikian kata dia, transaksi konvensional yang dilakukan secara langsung di kantor tidak mengalami penurunan. “Yang datang ke kantor relatif stabil sekitar 8,5% dari total transaksi itu stabil, nasabah yang datang melakukan setoran tunai yang biasanya dalam jumlah besar,” terangnya.
Lanjut dia, justru yang mengalami penurunan adalah transaksi lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dimana pada 2017 mencapai 48,3% dari total transaksi, turun menjadi 33,9% pada 2018. (stenly sajow)