MANADO – Nama Abdul Malik melejit saat meraih medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Malik merupakan salah satu dari 14 pesilat terbaik Indonesia yang menyumbangkan prestasi tertinggi di ajang multievent terbesar Asia itu.

Turun di kelas B 50-55 kg putra, pesilat asal Sulawesi Utara itu menumbangkan pesilat Malaysia Muhammad Faizul M Nasir di final dengan skor telak 5-0.
Keberhasila tersebut membuat Abdul sapaan akrabnya mendapat sejumlah penghargaan berupa bonus dari pemrintah pusat yakni Rp1,5 miliar.

Kemudian dari Gubernur Sulut Rp100 juta dan Wali Kota Bitung Rp100 juta.
Menurut atlet kelahiran Pateten, 31 Januari 1997 ini, uang bonus yang diterimanya akan dipakai untuk orang tua dan keluarganya.

“Uangnya juga buat bangun rumah sekaligus untuk bangun tempat latihan buat generasi penerus,” ujarnya kepada KORAN SINDO MANADO (KSM) usai mengikuti Forum Mingguan KSM, Kamis (25/10).

Selain mendapat bonus uang, peraih medali emas juga akan diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Tinggal menunggu pemanggilan berikutnya untuk tes tulis pada 31 Oktober ini. Sebelumnya sudah menjalani wawancara,” katanya.

Abdul sangat mengapresiasi dan salut kepada pemerintah karena bonus yang dijanjikan oleh pemerintah diberikan sebelum penutupan Asian Games 2018.

“Jadi sebelum keringat atlet mengering itu sudah didapatkan bonus tersebut,” ungkapnya dan mengaku bonus itu juga untuk kebutahan dirinya sendiri.

Dia rencana ke depan, atlet berusia 21 tahun ini mengatakan saat ini dirinya sedang fokus untuk menyelesaikan pendidikan S1 nya terlebih dahulu. Akan tetapi dirinya sudah siap untuk kembali bertarung di ajang tingkat Asia Tenggara yakni SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Manila, Filipina tahun depan.

“Tinggal menunggu lagi pemanggilan buat seleksi nasional untuk SEA Games. Yang pasti saya sudah siap untuk bertarung lagi,” pungkasnya. (StenlySajow/cr)