RATAHAN — Raut sumringah terpancar dari wajah Liane Sandy Koba. Perawat asal Minahasa Tenggara (Mitra) yang kesehariannya bertugas di Puskesmas Kecamatan Touluaan ini,  tak menyangka dirinya didaulat menjadi perawat teladan se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Penghargaan tersebut diterimanya dalam gelaran puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Aula Mapalus Kantor Gubernur Senin (3/12/2018).

“Saya merasa sangat bersyukur dan berterima kasih. Ini adalah bentuk apresiasi pemerintah atas tugas kerja sebagai tenaga kesehatan,” ujar perempuan kelahiran Desa Silian 24 Maret 1985.

Dirinya tak pernah menyangka akan ada posisi seperti ini. Sebab, selama ini dia hanya berupaya menjalankan tugas sebagaimana harusnya seorang perawat.

“Dari hasil ini, saya menyadari bahwa saat kita melakukan tugas dengan tulus dan penuh tanggung jawab, maka yang terbaik pun pasti akan kita nikmati. Tuhan akan memberikan hal yang terindah, yang bahkan kita sendripun tidak pernah pikirkan,” ucapnya.

Sebuah kata bijak jika proses tidak pernah menghianati hasil, menjadi motivasi bagi dirinya. Begitupun dukungan dari keluarga ketika dirinya dipercayakan mewakili Mitra dalam ajang pemilihan perawat teladan tingkat provinsi.

“Sebenarnya tidak terlalu sulit melewati ini, sebab apa yang dipresentasikan dalam penilaian lomba, adalah hal hal yang berkaitan sebagaimana yang selalu kita kerjakan setiap hari sebagai perawat,” terang Liane.

Adapun harapan ke depan, wanita lulusan Akper Rumkit Teling dan Unika De la Salle Manado ini, agenda pemilihan tenaga kesehatan teladan akan semakin memotivasi semua tenaga kesehatan untuk berprestasi lebih baik.

“Intinya sebagai perawat adalah kita bertanggung jawab atas tugas dan tulus melayani masyarakat,” pungkas ibu dari Rafael Kindangen dan Abigail Kindangen itu. (marvel/get)