MANADO—Daerah pemilihan (dapil) VI, Minahasa-Tomohon selalu menyajikan pertarungan sengit di setiap pemilihan legislatif (pileg). Gengsi partai dipertaruhkan dalam perebutan delapan kursi untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) itu. Pada pileg 2014, PDIP dan Golkar mendominasi perolehan suara dan menyegel masing-masing dua kursi. Pada Pemilihan Umum (Pemilu) serentak, 17 April mendatang, meski banyak diisi wajah-wajah baru, dua partai besar tersebut diprediksi masih sulit ditaklukan.
Pasalnya, PDIP berkuasa di Minahasa, sementara Tomohon, masih milik Golkar.Sepekan jelang pemilu serentak, elektabilitas Srikandi Golkar Netty Irene Ombeng kian melejit. Arus dukungan untuk calon legislatif nomor urut 6 tersebut, terus mengalir dari berbagai kalangan. Bahkan, sosok perempuan bersahaja itu digandrungi oleh kalangan milenial.
“Ibu Netty bisa menjadi perwakilan ideal dari generasi baby boomers hingga milenial karena orangnya enerjik dan sangat mudah akrab dengan semua orang,” tutur Ivan Rene, warga Tondano.
Senada dikatakan, Lanny Piri warga Kawangkoan. Menurut dia, Netty akan mewakili perwakilan perempuan di parlemen. “Pengalaman beliau yang pernah menjadi Ketua Dharma Wanita Persatuan sudah sangat paham betul dengan apa yang diinginkan kaum perempuan. Pastinya, itu akan diperjuangkan jika dipercaya duduk sebagai wakil rakyat nantinya,” ujar Piri.
Vero Wajong, warga Talete, Kota Tomohon menyatakan, pileg kali ini lebih memilih wajah baru yang duduk sebagai wakil rakyat. “Pastinya yang memiliki kapabilitas dan track record yang jelas untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi konstituen. Sosok itu ada pada Ibu Netty Ombeng,” imbuhnya.
Sementara itu, Netty kepada koran ini mengaku akan fokus pada pemberdayaan perempuan. Pasalnya, perempuan memiliki peran strategis dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat. “Perempuan jangan takut mengekplorasi kreatifitas jika mempunyai potensi dan kemampuan,” kata Netty, kemarin.
Lanjut dia, perempuan adalah seorang bendahara terbaik dalam rumah tangga yang tak hanya mengurus keuangan, namun juga bisa berkarier dalam berbagai bidang.
“Keterlibatan perempuan di semua bidang pembangunan itu penting, apalagi di zaman emansipasi saat ini. Misalnya dengan menjadi pelaku ekonomi kreatif seperti membuat kerajinan, menjahit, serta bisa juga berbisnis kuliner,” ungkap istri mantan Sekda Minsel, Danny Rindengan.
Netty juga menekankan soal program pemberdayaan usaha ekonomi kreatif bagi perempuan untuk dapat diperhatikan pemerintah. “Apalagi di Provinsi Sulut, khususnya di Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon banyak perempuan yang mempunyai skill tetapi tidak mempunyai wadah untuk menyalurkannya. Ini yang menjadi komitmen saya maju sebagai wakil rakyat, agar supaya bisa memperjuangkan hak-hak perempuan di gedung parlemen,” tukas sosok familiar itu. (rivco/kimgerry)
Tinggalkan Balasan