MANADO – Wakil Gubernur Steven Kandouw menghadiri Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2020 Wilayah Timur Direktorat Jendral (Dirjen) Perkebunan di Manado, Rabu (4/9/2019).
Kegiatan tersebut dibuka langsung Direktur Jendral (Dirjen) Perkebunan Kementrian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono dan turut dihadiri perwakilan dari 15 provinsi di Wilayah Timur Indonesia.
Kandouw mengapresiasi kegiatan penyusunan RKA boleh digelar di Provinsi Sulut. Menurutnya, daerah ini sangat baik untuk digelar kegiatan berskala nasional maupun internasional.
“Terima kasih bahas RKA perkebunan di Sulut. Sudah tepat diadakan di sini. Untuk MICE kita paling toplah. Kalau ada acara bikin di sini saja, aman di sini semua bebas,” terang Kandouw yang disambut tepuk tangan para peserta.
Dia menyebut, saat kongko-kongko dengan Dirjen Perkebunan disinggung soal masalah pengalaman penyerapan anggaran.
“Saya sangat setuju dengan pak Dirjen. Penyerapan anggaran ini mutlak, harus ‘dicambuk’ agar maksimal. Evaluasinya jangan per semester, tetapi bisa per triwulan,” ujarnya.
Mantan Ketua DPRD Sulu ini meminta Dirjen Perkebunan untuk tidak memandang enteng terkait rapat koordinasi (rakor) seperti yang digelar saat ini.
“Rakor tolong jangan dicoret. Tapi jangan tiap bulan juga adakan rakor. Ini penting untuk mencari tahu masalah di kabupaten/kota. Apalagi di Sulut, perkebunan menjadi sektor strategis yang harus terus ditunjang lewat program yang bermanfaat,” tukasnya.
Kandouw juga minitip pesan agar membahas terkait masalah kebakaran hutan dan lahan. Begitu juga terkait sejumlah komoditas andalan Sulut, seperti kelapa, pala dan cengkih.
“Tolong bahas juga kebakaran hutan dan lahan. Karena lahan perkebunan paling banyak terbakar daripada hutan di Sulut. Paling tidak bantuan pompa air ditambah, kalau perlu bor air. Tapi pikirkan lagi sistemnable-nya. Kemudian soal komoditas andalan perkebunan daerah ini,” terangnya.
Sementara itu, Dirjen Perkebunan Subagyono mengatakan, agenda utamanya adalah membahas tentang pagu alokasi anggaran.
“Saya menekankan beberapa hal, pertama apresiasi kami khususnya Sulut termasuk seluruh dinas pada umumnya realisasi anggaran merangkak signifikan,” bebernya.
Lanjut dia, hampir setiap tahun direktorat perkebunan nomor satu dari bawah. Tapi, sekarang sudah menduduki anak tangga lima.
“Kalau kita kompak bisa eksekusi kepada petani. Kalau kita lambat makin lambat juga untuk petani,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Daerah (Disbunda) Sulut Refly Ngantung dalam laporannya mengatakan, penyusunan RKA-KL dibagi dalam dua wilayah, yaitu wilayah barat dan timur.
“Sulut kebagian untuk wilayah timur, sudah dua kali menjadi tuan rumah. Pelaksanaan sesuai petunjuk dirjen bahwa anggaran yang tersedia dilibatkan dari APBN 2019,” ungkap Ngantung.
Adapun, kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini, mulai tanggal 3-6 September 2019 yang dihadiri 100-an peserta.
“Diharapkan para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan happy. Sesuai dengan julukan Sulawesi Utara, the land of smile people,” tandasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan