MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berkoordinasi bersama stakeholder terkait memfasilitasi untuk memulangkan warga Sulut yang terdampak kerusuhan di Wamena, Papua.
Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos) dan Biro Pemerintahan untuk bergerak melakukan langkah antisipasi terkait keamanan para warga Kawanua di Wamena.
“Kita telah minta stakeholder terkait termasuk intansi di lingkungan pemprov untuk membantu warga yang terdampak kerusuhan. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga kawanua di Wamena dan sekitarnya,” ucap Wakil Gubernur Steven Kandouw, Selasa (1/10/2019).
Sesuai data terakhir yang diterima Pemprov Sulut, ada sekira 350 warga kawanua yang berada di rumah sakit AURI Wamena, 500 orang telah keluar dari wamena dan 100 orang berada di penampungan Jayapura.
“Pemprov terus berkoordinasi untuk mendapatkan informasi terkait kebutuhan mendesak para warga,” tuturnya.
Lanjut dia, pemprov juga telah menyurat ke Panglima TNI untuk bantuan pesawat hercules yang rencananya akan mengangkut para warga.
“Dinas sosial provinsi juga melakukan koordinasi terkait bantuan makanan yang diperlukan warga,” terangnya.
Diketahui, kerusuhan di Wamena berawal dari unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena. Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang.
Sejumlah masyarakat Sulut mendukung upaya Pemprov Sulut untuk memulangkan warga kawanua yang terdampak kerusuhan di Wamena.
“Ini memang sangat mendesak agar warga Sulut di Wamena bisa terjamin keamanannya,” ucap Lenda Rorong, warga Minahasa.
Lanjut dia, koordinasi antar pemerintah serta pihak keamanan di Wamena atau Papua umumnya sangat penting, karena ditakutkan jika kerusuhan bisa terjadi kembali.
“Kita sangat mendukung langkah pemerintah ini, agar warga Sulut yang tak lain adalah keluarga dan kerabat kita di Wamena, bisa kembali ke sini dengan keadaan yang selamat,” tukasnya. (rivco tololiu)
Tinggalkan Balasan