BOLSEL– Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Herson Mayulu mengatakan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) salah satu daerah paling tanggap dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19, utamanya dalam pendataan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos-RI.
Menurut Herson, Bolsel berada di urutan enam se-Indonesia sebagai daerah terbaik dalam pendataan BST dari Kemensos-RI. “Saya sendiri mengucapkan terima kasih kepada aparat desa yang sudah bekerja optimal dalam pendataan sehingga BST Kemensos untuk Bolsel cepat tersalur,” ujar Herson, Rabu (13/5/2020).
Dikatakannya, Pemkab Bolsel juga dinilai sanggat tanggap dalam mengambil kebijakan mengantisipasi dampak ekonomi sosial. “Pemkab Bolsel cepat mengambil langkah dengan menyalurkan bantuan Sembako untuk masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi sebelum adanya BST Kemensos dan BLT dari Dandes yang disalurkan,” ungkap mantan Bupati Bolsel dua periode itu.
Om Oku, sapaan akrab Herson menyampaikan lagi, bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat, daerah maupun desa, tidak dijadikan pertentangan di tengah masyarakat. “Jangan ada pertentangan. Jika ada yang berhak mendapat bantuan namun belum menerima, silahkan melapor kepada kepala desa untuk didata,” imbaunya.
Dia mencontohkan, warga yang kerja di luar daerah di PHK (Pemutusan hubungan kerja) akibat pandemi Covid-19, otomatis kehilangan sumber penghasilan saat pulang kampung. Warga tersebut katanya, berhak menerima bantuan. “Jika tidak ter-cover dalam BST, maka desa wajib meng-cover dalam BLT. Begitu juga dengan orang tua yang memiliki penyakit kronis. Ini menjadi tanggung jawab kepala desa,” terangnya.
Masyarakat, kata dia, tidak perlu khawatir. Pasalnya, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk penangganan Covid-19 jika masa darurat berlanjut hingga Desember mendatang. “Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga desa telah menyiapkan anggaran. Untuk daerah dan desa tinggal menunggu aturan turun dari pusat agar penyaluran tidak tumpang tindi. Untuk Bolsel, pemerintah daerah bahkan masih ada cadangan beras 300 ron belum tersentuh,” ujarnya.
Menurut dia, dibutuhkan kesebaran dan disiplin dalam menghadapi darurat pandemi Covid-19. “Sabar menjalani cobaan Allah SWT dengan terus berikhtiar. Disiplin dalam menjalankan anjuran pemerintah khususnya protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 merupakan bentuk ikhtiar kita,” katanya.
“Masyarakat juga harus jujur. Jika ada keluarga dari luar daerah yang pulang kampung, segera melapor ke sangadi (kepala desa,red). Nantinya sangadi akan melapor ke petugas kesehatan untuk penanganannya. Jangan panik tapi tetap waspada,” tambahnya.
Dia juga mengimbau masyarakat tidak terprovokasi terkait pembatasan kegiatan di rumah ibadah. “Jangan ada isu pemerintah melarang salat. Pemerintah tidak melarang itu. Pemerintah meniadakan sholat berjamaah baik di Masjid dan Musholah selama darurat covid-19. Mari kita salat di rumah masing-masing,” tukasnya. (Irfani Alhabsyi)
Tinggalkan Balasan