MANADO – Gotong royong menjadi salah satu budaya luhur yang menjadikan warga Indonesia, terlebih khusus di Sulawesi Utara (Sulut) bisa melewati berbagai cobaan yang ada, seperti banjir yang menerjang Jumat (22/1/2021) kemarin.

Dari pantauan wartawan SINDOMANADO.COM, budaya ini sangat terlihat dimana warga saling bahu membahu membantu warga lain membersihkan rumah mereka yang terdampak banjir.

Seperti di Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala, tepatnya di dekat Pegadaian Banjer. Warga terlihat saling membantu membersihkan perabotan rumah maupun jalan sekitar yang terkena lumpur, imbas dari banjir setinggi 1,6 meter yang menghantam.

Terlihat baju, perlengkapan memasak, hingga kasur warga yang terkena lumpur tinggi. Rizal Enoch, salah satu warga yang tinggal di

situ pun berharap bantuan dari pemerintah berupa kasur maupun selimut untuk mereka.

“Ya kalau sembako sudah ada, tapi kami juga kalau bisa dapat bantuan kasur. Karena kasur ini sudah terendam dan terkena lumpur. Sudah tidak bisa dipakai,” kata Rizal pada Sabtu (23/1/2021) siang.

Ia mengatakan, hingga Sabtu sore bantuan yang datang hanya dari berbagai organisasi masyarakat seperti Brigade Manguni Indonesia. “Belum ada bantuan dari pemerintah. Untuk itu saya mewakili warga disini juga berharap ada bantuan dari pemerintah,” kata dia.

Rizal pun tak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya. Sebagian baju-baju dan perabotan juga terbawa arus banjir yang dikatakannya datang secara tiba-tiba dan arusnya sangat cepat.

“Kalau banjir yang beberapa hari lalu masih bisa lah saya selamatkan barang-barang semua. Tapi kalau ini hanya sebagian, karena banjirnya datang tiba-tiba dan arusnya kencang,” ucap Rizal. (Fernando Rumetor)