MINNEAPOLIS – Seorang petugas polisi kembali membunuh pria kulit hitam di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), yang memicu ketegangan rasial. Pihak berwenang di dan sekitar Minneapolis memberlakukan jam malam mulai Senin malam waktu setempat untuk meredam ketegangan.

“Saya telah menyatakan keadaan darurat di kota Minneapolis, dan kami menindaklanjutinya dengan [memberlakukan] jam malam yang akan dimulai pada pukul 19.00 malam sampai pukul 06.00 besok pagi,” Wali Kota setempat, Jacob Frey mengatakan pada konferensi pers yang dilansir AFP, Selasa (13/4/2021).

Jam malam juga akan diberlakukan di kota kembar St Paul dan komunitas sekitarnya termasuk Hennepin County, di mana Daunte Wright, 20, tewas pada hari Minggu ketika seorang petugas polisi secara tidak sengaja menggunakan senjata apinya, alih-alih menggunakan taser selama konfrontasi.

Minneapolis, kota terbesar di negara bagian Minnesota AS, sudah gelisah karena berada di tengah-tengah persidangan pembunuhan George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika yang meninggal 25 Mei lalu setelah seorang polisi kulit putih meletakkan lututnya di lehernya lebih dari sembilan menit.

Pembunuhan itu memicu serangkaian protes di seluruh negeri, beberapa di antaranya diwarnai kekerasan, dan menyebabkan ketegangan rasial yang sedang berlangsung di Amerika.

Presiden Joe Biden menyerukan diakhirinya rasisme sistemik di negara itu.

Tetapi pada hari Senin, ketika menyebut penembakan Wright “tragis”, Biden memperingatkan terhadap protes kekerasan dan mengatakan orang-orang harus menunggu penyelidikan penuh dilakukan.

Sebelumnya pada hari itu pihak berwenang di Brooklyn Center, tempat Wright terbunuh, merilis rekaman kamera tubuh [bodycam] polisi yang menunjukkan seorang petugas polisi menembak Wright setelah dia mencoba melarikan diri selama penghentian lalu lintas.

Polisi Brooklyn Center mengatakan petugas polisi itu mencampurkan senjata api dengan taser yang selama ini ingin dia gunakan.

(Sumber: sindonews.com)