MANADO – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat Nilai Tukar Petani atau NTP Sulut pada Desember 2023 sebesar 112,84 atau turun 0,25 persen dari bulan sebelumnya yakni November 2023.

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra menyebutkan perubahan NTP dikarenakan kenaikan nilai Indeks Harga yang diterima Petani (It) lebih rendah daripada kenaikan niIai Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib). 

“Indeks Harga yang diterima Petani (It) hanya naik sebesar 1,60 persen sementara Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) naik sebesar 1,85 persen,” sebut Asim dalam rilis Perkembangan NTP Sulut Desember 2023, Selasa (2/1/2024).

Lebih lanjut dikatakannya, NTP Sulut secara Year to Date (YTD) atau tahun kalender, maupun secara Year on Year (YoY) atau tahun ke tahun mengalami kenaikan. 

Nilai Tukar Petani secara YTD dan YoY secara bersama-sama naik 6,40 persen. Nilai yang sama disebabkan oleh kondisi YTD dan YoY sama-sama membandingkan nilai pada Desember 2023 terhadap Desember 2022. 

“Berbeda halnya dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen, dari nilai 112,73 di bulan November 2023 menjadi 114,48 di bulan Desember 2023,” bebernya. 

Asim menyebut di wilayah perdesaan terjadi inflasi 2,46 persen. Inflasi cukup tinggi terjadi pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 3,77 persen.

Kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi yaitu kelompok Perlengkapan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga; Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan; dan Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. 

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok Pakaian dan Alas kaki sebesar 0,01 persen. “Adapun kelompok yang lain cenderung stagnan,” tuturnya. (Fernando Rumetor)