Pada sesi Leader’s Insight, Sri Mulyani menyampaikan tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengembangan sosial dan ekonomi. Beliau membahas beberapa poin penting seperti pemberdayaan perempuan melalui literasi dan inklusi keuangan dalam konteks pembangunan ekonomi dan sosial serta tantangan dalam peningkatan akses keuangan bagi perempuan.

“Masyarakat perlu untuk bekerja dan maju bersama. Dengan instrumen apapun yang kita miliki, kita terus promote kemajuan perempuan karena perempuan memberikan dampak ke generasi yang akan datang. Ibu-ibu yang hari ini akan diwisuda, tolong ilmunya disebarkan seluas dan sebanyak mungkin karena ilmu itu seperti cinta, semakin disebar semakin bertambah banyak,” tambah Sri Mulyani.

Menurutnya, perempuan yang diberikan akses untuk jadi literate akan mampu mencari informasi dari sekolah serta melalui interaksi sosial sehingga perempuan itu mampu mendidik anaknya dan menciptakan peradaban yang lebih baik termasuk membangun perekonomian bangsa.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow edukasi keuangan dipandu pengamat ekonomi Aviliani dan menghadirkan Direktur Compliance & Human Capital PT Bank Syariah Indonesia Tribuana Tunggadewi, Komisaris PT Permodalan Nasional Madani Nurhaida, Komisaris PT Bank Jago Tbk Anika Faisal, dan Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Umum, PT Bursa Efek Indonesia Rista E. Rustam sebagai narasumber.

Para narasumber membahas berbagai aspek terkait keuangan perempuan, termasuk pentingnya literasi keuangan bagi perempuan, strategi pengelolaan keuangan keluarga, strategi dalam menghadapi tantangan sektor keuangan di era digital, pemberdayaan perempuan melalui akses dan inklusi keuangan, serta pengenalan produk dan layanan jasa keuangan sebagai alternatif sumber pembiayaan dan investasi.

Dalam acara dimaksud, dilakukan juga penandatanganan komitmen bersama serta penyematan pin Bundaku Cakap Keuangan kepada seluruh peserta yang menandakan pengukuhan para peserta sebagai duta literasi keuangan perempuan yang diharapkan dapat menjadi agen literasi keuangan bagi anak, keluarga serta masyarakat di sekitarnya serta mendorong pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan sebagai upaya peningkatan inklusi keuangan.

Acara ini menampilkan seremoni penyerahan berbagai produk keuangan kepada nasabah, antara lain Tabungan Emas dari PT Pegadaian, produk pembiayaan Ultra Mikro (UMI) dan (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani, Tabungan Wadiah dari Bank Syariah Indonesia, dan Saldo Saham dari PT Bareksa Portal Investasi kepada peserta yang diharapkan dapat membantu pemberdayaan perempuan di bidang perekonomian.

OJK mengharapkan program BUNDAKU dapat menjadi gerbang awal bagi para perempuan di Indonesia untuk mencapai puncak tertinggi piramida literasi keuangan. Keterampilan para perempuan dimulai dari kemampuan pengelolaan keuangan rumah tangga, serta pemahaman akan karakteristik produk dan layanan jasa keuangan sehingga para perempuan dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan keuangan keluarga.

Acara BUNDAKU juga dihadiri Ketua Dewan Pembina Ikatan Istri Pegawai OJK (IIPOJK) Ita Siregar, Ketua Umum IIPOJK Nurmayani Ichsan, narasumber dari berbagai Industri Jasa Keuangan, serta Komunitas IIPOJK, Ladies Bankers, Majelis Taklim, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).

Kegiatan yang diisi dengan leader’s insight dan talkshow edukasi keuangan ini diselenggarakan secara hybrid, dihadiri oleh sekitar 700 peserta secara luring dan 1500 peserta secara daring yang berasal dari berbagai organisasi/komunitas perempuan serta majelis taklim dari berbagai daerah di Indonesia. (Fernando Rumetor)