Warga di dapil saya banyak sekali mendukung saya agar bisa maju dan memperjuangkan aspirasi mereka. Tertantang, karena pengalaman lalu banyak hal yang ingin saya sampaikan ke wakil rakyat, tetapi setiap reses saya tidak pernah diundang. Padahal saya juga mewakili serjumlah organisasi. Saya ingin terlibat di sistem ini untuk bisa langsung memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat,” tandasnya.

Caleg lainnya, Maikel Maringka, yang masuk sebagai calon wakil rakyat di DPRD Manado mengungkapkan, dirinya juga didorong teman dan kerabat serta masyarakat di wilayahnya sebagai penyambung lidah rakyat.

Banyak hal yang akan saya perjuangkan jika terpilih menjadi wakil rakyat. Baik itu menuntaskan persoalan sosial, serta memperjuangkan kerinduan masyarakat di berbagai bidang. Contohnya, banyak warga yang punya keterampilan seni dan bakat, tetapi tidak sepenuhnya diperhatikan. Ini juga menjadi salah satu yang akan saya perjuangkan jika dikehendaki Tuhan duduk di bangku DPRD Manado,” tukasnya.

Direktur Eksekutif Tumbelaka Academic Centre (TAC), Taufik Tumbelaka menilai, langkah para kaum milenial terpangil dan berkeinginan maju sebagai calon wakil rakyat patut diapresiasi.

Menurutnya, banyak perubahan berarti di setiap negara motornya dari kaum-kaum muda. Jadi, kata Taufik, kaum milenial sekarang punya peran besar untuk melakukan perubahan.

Nah, ini pastinya menjadi tantangan tersendiri bagi caleg milenial. Banyak sekali harapan masyarakat tentunya yang menginginkan sesuatu hal yang berbeda dari wakil rakyatnya yang punya prinsip perjuang dan peduli akan setiap permasalahan masyarakat,” tuturnya.