MANADO- Anjloknya harga Kopra di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membuat petani kopra menjerit. Demo terjadi dimana-mana beberapa hari terkahir di akhir tahun 2018.

Anggota DPRD Sulut Billy Lombok bersama peneliti hukum perdagangan internasional pada pusat kajian dan bantuan hukum Universitas Negeri Manado Lesza Leonardo Lombok, memberikan solusi untuk peningkatan Kesejahteraan Petani Kopra di Sulut.

Politikus Partai Demokrat Sulut itu mengatakan, data, fakta, dan masalah yang berkembang pertama harga pasar Kopra saat ini pada kisaran Rp. 3000 – Rp.4000 per kilogram, turun jauh setelah sempat pada kisaran Rp.9000 – Rp.10000 per kilogram pada awal 2018.

“Hal ini berakibat pada terancamnya kesejahteraan para petani kopra di Sulut,” ujar Lombok, melalui pres rilis yang diterima, SINDOMANADO.COM, Jumat (30/11/2018)