Menurut dia, beberapa penyebab turunnya harga Kopra yang dapat diidentifikasi, pertama dari skala makro dimana harga pasar dunia, diakibatkan oleh ketersediaan yang cukup banyak, permintaan sedikit.
“Kemudian dari skala mikro dimana pembeli atau pengolah kopra hanya didominasi satu pihak, produksi kopra berlimpah. Produksi rata – rata Kopra Sulawesi Utara 2.500 ton per tahun,” terang dia.
Terkait solusi, Lombok mengatakan, jangka pendek dimana pemerintah memberikan subsidi ekspor bagi pelaku usaha ekspor komoditi
Lemak, minyak hewan, minyak nabati yang salah satu bahan baku utamanya adalah kopra untuk meningkatkan nilai jual kopra bagi Petani.
“Simulasi perhitungan subsidinya adalah, rata-rata produksi Kopra per tahun di Sulut : 2.500 ton / 2.500.000 kg. Contoh Nilai Subsidi Pemerintah per kg Kopra Rp2.000, jumlah subsidi pemerintah untuk produk berbahan baku Kopra per tahun Rp2000 x 2.500.000 kg hasilnya Rp5 milyar,” terang dia
Tinggalkan Balasan