Ayo Warga Sulut Torang Saling Tolong!

oleh
Wenshi (Ws) Sofyan Yosadi, Pdt Evert Tangel. Rizal H. Arsjad. (FOTO: Istimewa)

MANADO— Ayo warga Sulawesi Utara (Sulut) torang (kita) saling tolong! Tokoh Agama Sulawesi Utara (Sulut) menyerukan persatuan dan saling tolong-menolong satu sama lain di tengah pandemi virus korona (Covid-19). Virus ini tak memandang latar belakang agama, ekonomi, sosial budaya, ras dan jabatan seseorang. Karena itu, jangan simpan ego. Salah satunya diserukan Wenshi (Ws) Sofyan Yosadi. Tokoh Agama Khonghucu ini mengatakan, dirinya selalu mengingatkan umat Khonghucu agar mengikuti imbauan pemerintah, salah satunya dengan beribadah dari rumah dan tidak datang ke kelenteng-kelenteng.

“Umat Khonghucu juga telah mengumpulkan bantuan, terutama paling terdekat adalah komunitas khonghucu sendiri, kemudian juga membantu masyarakat sekitar,” ungkap Anggota Dewan Rohaniwan/Pimpinan Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghuci Indonesia (MATAKIN) itu kepada KORAN SINDO MANADO/SINDOMANADO.COM, Selasa (14/4/2020).

Lanjut dia, umat Khonghucu di Sulut, baik yang ada di Manado, Amurang, Bitung dan daerah lainnya juga mengirim bantuan ke pusat untuk membantu masyarakat umum lainnya sebagai bentuk solidaritas yang mana bantuan tersebut dikoordinir oleh MATAKIN.

“MATAKIN selalu memberi seruan kepada umat agar membantu sesama, baik tetangga maupun masyarakat yang lagi dilanda kesusahan, jadibitu sudah dilakukan oleh umat khonghucu,” papar Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulut itu.

Menurut dia, MATAKIN terus memberi seruan kepada umat agar tetap bersatu dan tetap tenang serta percaya terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menanggulangi penyebaran wabah virus korona ini.

“Juga untuk tidak mempercayai berita-berita hoaks yang beredar, dan menaruh kepercayaan terhadap pemerintah, termasuk juga menerima informasi resmi dari pemerintah dan tetap menjaga kesehatan serta tidak perlu takut berlebihan hingga menjadi paranoid,” imbuh Sofyan.

Sekretaris Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt Evert Tangel mengatakan, pihaknya bertekad bersama-sama dengan pemerintah mengajak seluruh jemaat GMIM untuk bekerja bersama memerangi wabah virus korona.

“Dengan melakukan secara sungguh-sungguh dan disiplin untuk upaya memutus mata rantai penyebaran seperti mengupayakan dan melakukan pola hidup bersih dan sehat hingga menghindari kerumunan atau pertemuan dengan banyak orang,” pungkasnya.

Kemudian, sebagai warga gereja dan jemaat, dirinya berharap agar semua jemaat terus menciptakan hubungan dengan Tuhan melalui doa pribadi dan doa keluarga di rumah masing-masing.

“Sambil mendoakan pemerintah mulai dari pusat hingga daerah supaya mereka semua terus diberikan hikmat dari Tuhan untuk pengambilan keputusan juga para tenaga medis yang memberi diri digarda terdepan dalam memerangi Covid-19 ini,” bebernya.

Salah satu langkah yang dilakukan juga oleh BPMS GMIM yakni dengan mengeluarkan Surat Edaran yang salah satu pointnya mengharapkan jemaat gmim saling membantu satu sama lain, terutama membantu mereka yang terdampak secara sosial dan ekonomi.

“Terutama di GMIM itu ada program puasa diakonal, itu jemaat diarahkan untuk memberikan bantuan-bantuan secara materi seperti kebutuhan pokok dan makanan serta hal-hal yang berhubungan dengan anggota jemaat yanh terdampak secara sosial ekonomi oleh karena pandemi ini,” jelas Pdt Evert.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Manado, Rizal H. Arsjad menyerukan kepada umat Islam pada umumnya dan warga Muhammadiya pada khususnya agar terus mengikuti seruan dan imbauan pemerintah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta maklumat dari pimpinan pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).

“Sampai Muhammadiyah itu juga membuat pedoman terhadap kegiatan dan aktivitas warha Muhammadiyah, kemudian juga lembaga pendidikan yang ada, seperti apa kegiatannya, mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi, majelis dikti juga sudah menyerukan itu,” bebernya.

Ketua Pengelolah DMS STAIN Manado ini juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengimbau warga Muhammadiyah agar mengikuti seruan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, yang menyerukan agar semua umat beragama di Sulut terus bersatu dan merajut kebersamaan dalam menghadapi bencana besar ini.

“Misalnya dalam hal kegiatan ibadah, jangan kita ingin tetap kumpul-kumpul, semua (kegiatan ibadah) sudah harus dilaksanakan dari rumah, kita harus menjauhi kerumunan sebagai salah satu sumbangsih kita kepada pemerintah dan masyarakat, sehingga penyakit ini insha Allah dapat cepat tertanggulangi,” tukas Arsjad

Terlebih, menurut dia, saat ini di Sulut sudah ada 17 Pasien terkonfirmasi positif korona, terutama di Manado sudah ada 12 yang terkonfirmasi positif, maka seluruh Organisasi dan lembaga harus bersatu padu dalam memutuskan mata rantai penularan virus korona ini.

“Kami juga sudah menyepakati bahwa sesudah sholat ashar kami akan meeting menggunakan Zoom untuk memperkuat seruan kedaerah-daerah terkait dengan bagaimana menghadapi situasi dan kondisi pandemi virus korona,” tuturnya. (Fernando Rumetor/tr-02)