Pengembangan UMKM di Era Digital Dukung Bisnis Pariwisata di Sulut

oleh
elaku UMKM di Sulut diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas internet untuk memasarkan dan mengembangkan usaha. Hal ini tujuannya untuk mendukung bisnis pariwisata di Sulut. KORAN SINDO MANADO/ FERNANDO RUMETOR/MG

MANADO—Bank Indonesia mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) mengembangkan bisnis berbasis digital untuk mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Soekowardojo menilai, pada dasarnya menjalankan usaha di era modern semakin mudah. Sebab kata dia, layanan internet dapat menjadi marketing untuk mempromosikan produk UMKM.

“UMKM harus memanfaatkan kemudahan akses internet untuk memperkuat usaha. Banyak hal yang dapat dilakukan termasuk untuk promosi dan mencari pasar baru,” ujar Soekowardojo disela pembukaan kegiatan Sulut Fest 2018 yang digelar di Atrium Manado Town Square (Mantos) 3, Kamis, 22/11/2018.

Iven Sulut Fest 2018 ini  dilaksanakan sejak  22-24 November 2018. Sulut Fest 2018 dipelopori oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulut. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Festival Ekonomi Sulawesi Utara dengan mengangkat tema “Pengembangan UMKM dalam Mendukung Sektor Pariwisata di Era Digital”.

Adapun ajang bergengsi ini dibuka secara simbolik oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Soekowardojo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekprov Sulut Ruddy Mokoginta, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulut Gorontalo Malut Elyanus Pongsoda, Perwakilan Perbankan, Ketua MUI Sulut KH Abdul Wahab Abdul Gofur, Pendeta Johan Manampiring, serta  SKPD Provinsi Sulut.

Soekowardjojo mengatakan, tujuan diadakannya Sulut Fest 2018 ini sebagai wujud kreasi bagi pelaku UMKM Sulut, wirausaha baru Indonesia dan rekan perwakilan Bank Indonesia dari Provinsi lain. Sulut Fest 2018 ini juga mengasah kaum milenial untuk menjadi wirausaha mandiri yang dapat menciptakan lapangan kerja.

“Para pemuda dan pemudi yang nantinya juga diharapkan menjadi wirausaha mandiri dan handal, Dan yang tak kalah penting ialah pariwisata di era ekonomi digital,” pungkasnya.