Kunker ke Minut, BKKBN Dorong Optimalisasi Kampung KB Bebas Stunting untuk Sulut Hebat

oleh
Penyerahan hadiah kepada Juara Kampung Kampung Berkualitas di Kabupaten Minut. (foto: istimewa)

MINUT – Deputi Bidang Dalduk BKKBN Bapak Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto S.Si, M.Eng Bersama Direktur Analisis Dampak Kependudukan Dr. Faharuddin SST, M.Si didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Diano Tino Tandaju M.Erg melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Wasian, Minahasa Utara (Minut), Kamis (14/7/2022).

Kunker ini dalam agenda kegiatan Kampung Keluarga Berkualitas Bebas Stunting untuk Sulut Hebat.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk penguatan kemitraan dan pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Ikut menghadiri kegiatan ini Kepala Dinas PPKB Kabupaten Minut, Sam Tirayoh beserta staf, Kadis Pangan Kabupaten Minut, Kepala Bepelitbang Kabupaten Minut, para Camat se-Kabupaten Minut, Poltekes Manado, Satgas Stunting, kader TPK, dan Penyuluh KB Kabupaten Minut.

Kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano Tino Tandaju menyampaikan bahwa keadaan kependudukan di Provinsi Sulut yakni angka Kelahiran total berada pada angka 2,07.

“Itu artinya artinya sudah mendekati penduduk seimbang, namun disisi lain angka kelahiran remaja (15-19 tahun) masih cukup tinggi, yaitu pada angka 34,2, padahal usia kawin pertama wanita sudah berada pada angka 21,4 tahun,” paparnya.

Lanjut dia, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting, yang ditandai dengan adanya Pepres No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dengan target prevalensi stunting turun ke angka 14% pada tahun 2024.

“Presiden RI juga telah menerbitkan Instruksi Presiden No 3 Tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas,” ujarnya.

Ia menjelaskan dalam Ipres tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan.

“Serta memperkuat institusi keluarga melalui optimalisasi penyelenggaraan kampung KB,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Minut dalam sambutan yang disampaikan Staf Ahli Bupati Bidanf Pemerintahan, Hany Tombani, S.Sos menyampaikan bahwa data stunting di Kabupaten Minut.

Ia menerangkan hasil pengukuran Agustus 2021, jumlah anak stunting 379 anak yang tersebar di 10 kecamatan.

“Pada Februari 2022 menjadi 288 anak. Ini tentunya akan terus diupayakan untuk semakin menurun,” harapnya.

Bupati Minut masih dalam sambutan berharap dengan adanya kegiatan ini semua pihak akan dapat bekerjasama dan memberi kontribusi pada percepatan penurunan stunting di Minahasa Utara sehingga tidak ada lagi anak stunting.

Dalam Kegiatan ini diadakan juga dilanjutkan Penanda tanganan Pernyataan Komitmen Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting, para Camat se Kabupaten Minahasa Utara dan Penyerahan Penghargaan Kampung KB Berprestasi dilanjutkan dengan Penyerahan Natura bagi balita Stunting (CSR PT. MSM).

Bersamaan dengan kegiatan ini diadakan juga penyerahan hadiah kepada Juara Kampung Kampung Berkualitas,

Juara terbaik I : Desa Tangkunei, Kec. Tumpaan, Minahasa Selatan.

Juara terbaik II            : Desa Wasian, Kec. Dimembe, Minahasa Utara

Juara terbaik III            : Desa Bulutui, Kec. Likupang Barat, Minahasa Utara.

Usai kegiatan, Direktur Analisis Dampak Kependudukan, Faharuddin dan Koordinator Bidang Dalduk BKKBM Sulut, Ir. Ronny Sumilat melanjutkan peninjauan Rumah Data Kampung KB di Desa Wasiaan, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. (rivco)