Mengkhawatirkan! Belum Ada Pos Pemantau Gunung Api Bawah Laut Mahengetang

oleh
Gunung api bawah laut dekat pulau kecil di depan Pulau Mahengetang. (FOTO: Istimewa)

TAHUNA – Keberadaan gunung api bawah laut (Underwater volcanoes) di Pulau Mahengetang, Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Sangihe, hanya berjarak 300 meter dari pantai Mahengetang. Keberadaannya cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, sampai saat ini belum ada pos pemantau gunung api tersebut.

Kekhawatiran masyarakat pulau tersebut disampaikan oleh Kapitalaung (Kepala Desa) Herdyanto Lahope, kemarin. Kata Lahope, pihaknya merasakan kekhawatiran akan keberadaan gunung api akitf itu, sebab tidak ada alat pendeteksi atau pos pemantau. “Menjadi kekhawatiran kami adalah aktivitas gunung api yang tidak terpantau, gunung tersebut bisa saja meletus tanpa ada yang tahu” ujar Lahope.

Lanjut dia, mewakili masyarakat di Pulau Mahengetang menyampaikan aspirasi agar ada pos pemantau aktivitas gunung api sehingga gejala atau tanda-tanda yang mengkhawatirkan bisa diketahui oleh masyarakat “Kami butuh di sini ada pos pemantau agar masyarakat bisa mengetahui aktivitas gunung tersebut jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan maka masyarakat bisa segera mengungsi atau dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” tandasnya.

Sementara, di sisi lain keberadaan gunung api bawah laut Pulau Mahengetang menjadi destinasi wisata banyak turis menyelam di gunung api yang diberi nama “Banua Buhu” itu.

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong mengatakan, aspirasi masyarakat Mehengetang akan diperjuangkan dikarenakan bersifat penting demi keselamatan masyarakat di Pulau Mahengetang “Tentunya aspiraai ini akan menjadi prioritas untuk kami usulkan kepada kementerian terkait, sehingga masyarakat di Pulau bisa hidup tenang dan kapan saja mereka bisa mengakses perkembanga aktivitas gunung api itu” pungkas Hontong. (Andy Gansalangi)